PIKIRAN RAKYAT - Media dukungan pemerintah China memperingatkan, pasukan mereka akan menyerang setiap pasukan AS yang dikirim untuk mendukung Taiwan jika perang atas pulau tersebut pecah.
Ancaman itu dikeluarkan setelah penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan bersumpah bahwa AS tidak akan pernah membiarkan invasi China terjadi.
Disampaikan ancaman seperti itu tidak dapat dipercaya, karena AS tidak mampu membayar biaya untuk membela Taiwan dan mendesak Jake Sullivan untuk menutup mulut besarnya.
Selain itu, diperingatkan juga agar Jake Sullivan menghindari sikap yang menimbulkan lebih banyak rasa malu bagi AS.
Seolah menggarisbawahi ancaman tersebut, China pada Jumat, 10 Desember 2021, mengirim 13 pesawat tempur untuk mengancam wilayah udara Taiwan.
Termasuk di dalam pesawat tempur yang mereka kirim adalah delapan pesawat tempur dan dua pesawat pengebom berkemampuan nuklir.
Taiwan menyampaikan serangan mendadak dari China termasuk enam pesawat tempur J-16, dua pesawat tempur J-10, dua pembom H-6, satu pesawat mata-mata Y-8, satu pesawat anti-kapal selam Y-8, satu pesawat mata-mata KJ-500.
Kementerian Pertahanan mengatakan, pesawat tempur, pesawat anti-kapal selam dan pesawat KJ-500 semuanya melakukan serangan singkat ke 'zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ)' Taiwan.