MANILA, (PR).- Jumlah korban tewas akibat topan yang melanda provinsi-provinsi di sebelah selatan Manila, ibu kota Filipina, bertambah menjadi 10 orang. Demikian keterangan lembaga kebencanaan setempat, Rabu, 4 Desember 2019. Otoritas Filipina juga menegaskan bahwa tindakan pencegahan dan evakuasi telah dilakukan sebagai kunci dalam mencegah lebih banyak korban.
Topan Kammuri, yang ke-20 memasuki Filipina tahun ini. Badai menghantam daratan pada Senin, 2 Desember 2019 malam, dan membuat ribuan penduduk dievakuasi dan ratusan penerbangan dibatalkan. Bencana itu juga mengganggu jadwal beberapa pertandingan SEA Games yang berlangsung hingga 11 Desember.
Lima orang tewas di wilayah Bicol tengah, termasuk tiga yang tenggelam, kata badan bencana setempat dalam laporannya. Lima lainnya tewas di daerah selatan ibu kota.
Baca Juga: Badai Kammuri Bikin Semua Pertandingan Tenis SEA Games 2019 Ditunda
Sekitar 345.000 orang masih berada di pusat-pusat evakuasi. Mereka masih menunggu izin pihak berwenang untuk bisa pulang. Demikian diungkapkan juru bicara badan bencana Mark Timbal kepada penyiar ANC.
"Badai itu meninggalkan kerusakan layaknya badai besar, seperti pohon tumbang, atap rumah yang hancur, dan beberapa fasilitas pemerintah," kata Timbal, dilansir Antara.
Badai Kammuri terus melemah hingga 100 kilometer per jam (67 mil per jam), dengan embusan hingga 125 kilometer per jam (78 mph) saat menuju Laut Cina Selatan. Topan itu diperkirakan akan meninggalkan Filipina pada Rabu malam, kata biro cuaca setempat.
Rata-rata, 20 topan setiap tahun melanda Filipina. Filipina merupakan sebuah negara kepulauan dengan lebih dari 7.000 pulau.***