kievskiy.org

Debat Terbuka di PBB, Wakil Indonesia Ungkapkan Respons Tegas Terkait Konflik Iran-AS

ILUSTRASI. Perseteruan antara Amerika Serikat dan Iran. Dalam sesi debat terbuka di Dewan Keamanan PBB, Indonesia mengungkapkan sejumlah respons terkait konflik ini.*
ILUSTRASI. Perseteruan antara Amerika Serikat dan Iran. Dalam sesi debat terbuka di Dewan Keamanan PBB, Indonesia mengungkapkan sejumlah respons terkait konflik ini.* /REUTERS

PIKIRAN RAKYAT - Dalam debat terbuka Dewan Keamanan PBB yang dilaksanakan di New York, AS, Kamis 9 Januari 2020, Indonesia mengimbau penghentian aksi sepihak atau unilateral yang dinilai melanggar Piagam PBB, termasuk yang terjadi di Timur Tengah.

Pertemuan dilangsungkan dengan mata agenda “Menjunjung tinggi Piagam PBB untuk Menjaga Perdamaian dan Keamanan Internasional” dimana banyak negara menggunakan kesempatan itu untuk menyatakan kekecewaan atau imbauan atas perkembangan multilateralisme saat ini.

“Kita memasukkan poin-poin penting di antaranya penghormatan terhadap prinsip-prinsip multilateral, tidak saling menyerang, agar tidak terjadi eskalasi konflik. Kita bicara semua kejadian itu termasuk di Timur Tengah,” ujar Wakil Tetap RI untuk PBB di New York, Dian Triansyah Djani saat ditemui Antara di Jakarta, Jumat 10 Januari 2020 malam.

Baca Juga: Berenang Bersama Tiga Kawan, Arya Meninggal Tenggelam

Diwakili oleh Wakil Watap RI untuk PBB Muhsin Syihab, dalam pertemuan itu Indonesia menyoroti tiga poin utama, di antaranya penghentian tindakan sepihak yang melanggar Piagam PBB. Sebaliknya, Indonesia mendorong dilakukannya dialog dan penyelesaian perselisihan melalui secara damai.

Menurut pandangan Indonesia, penggunaan kekuatan tidak pernah menjadi solusi atas suatu konflik. Oleh karena itu, Indonesia mengirim satu pesan yang jelas dan tegas agar pihak-pihak yang berkonflik dapat segera menghentikan eskalasi, saling menahan diri, dan memperbarui dialog.

Kemudian, Indonesia mengimbau seluruh negara untuk setia menerapkan Piagam PBB melalui komitmen terhadap multilateralisme. “Tidak tidak peduli seberapa kuat, tidak ada negara yang dapat secara efektif mengatasi tantangan global sendiri,” kata Muhsin seperti disampaikan dalam salinan pernyataan RI dalam debat terbuka DK PBB.

Baca Juga: Pengendapan hingga Tingkat Kesadaran, Musabab Situ di Depok Tak Kuasa Menahan Banjir

Indonesia menegaskan bahwa kolaborasi dan dialog yang inklusif dan saling menguntungkan antarnegara sangat dibutuhkan untuk membangun multilateralisme.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat