PIKIRAN RAKYAT - Asap kebakaran hutan di Australia telah menyebar di beberapa belahan dunia pada 8 Januari 2020.
Kebakaran yang telah menghanguskan ribuan rumah, serta ratusan pengungsi dinilai oleh NASA bahwa asap kebakaran Australia akan mengelilingi bumi, menurut para ilmuwan di NASA, mengutip data pelacakan satelit.
Selandia Baru mengalami masalah kualitas udara yang parah, sementara langit yang berkabut dan matahari terbenam yang berwarna-warni terlihat di beberapa bagian Chili dan Argentina.
Baca Juga: Fintech dan Koperasi Sasar Masyarakat Nonperbankan
"Kebakaran di Australia tidak hanya menyebabkan kerusakan secara lokal," jelas NASA dalam rilis media.
NASA juga menjelaskan temuan yang belum pernah ada sebelumnya, bahwa kebakaran hutan yang terjadi di Australia akan menjadi fenomena kebakaran hutan pertama di dunia yang memiliki asap begitu tebal, sehingga hampir melapisi seluruh bumi.
"Kondisi yang belum pernah terjadi sebelumnya yang meliputi panas membakar dikombinasikan dengan kekeringan bersejarah, telah menyebabkan pembentukan sejumlah besar kejadian awan pyrocumulonimbus,” jelasnya lagi.
Baca Juga: 3 Cara Membuat Masker dari Kulit Jeruk
Awan pyrocumulonimbus pada dasarnya adalah badai petir yang terbentuk dari kepulan asap api karena panas yang hebat dari api menyebabkan udara naik dengan cepat, menarik udara yang lebih dingin, menurut informasi dari Biro Meteorologi Australia.