kievskiy.org

Harga Sayur Tembus Rp 200.000 per Ikat, Sebaran Virus Corona Jadi Alasan Pedagang Memilih Tutup di Wuhan

SUJAK bertatap muka dengan Husnia yang tengah berada di Wuhan melalui sambungan panggilan video, Rabu (29/1/2020). Husnia merupakan mahasiswa Kabupaten Bekasi yang tertahan di Tiongkok lantaran kasus corona.*
SUJAK bertatap muka dengan Husnia yang tengah berada di Wuhan melalui sambungan panggilan video, Rabu (29/1/2020). Husnia merupakan mahasiswa Kabupaten Bekasi yang tertahan di Tiongkok lantaran kasus corona.* /TOMMI ANDRYANDI/PR

PIKIRAN RAKYAT - Mahasiswa asal Kabupaten Bekasi yang tertahan di Wuhan, Husnia (23) mengaku situasi kondusif. Warga masih diperbolehkan keluar rumah meski situasi kota lebih sepi dari biasanya.

Namun demikian, penyebaran virus corona membuat banyak toko tutup. Husnia mencatat, setidaknya hanya ada dua toko kebutuhan pokok yang masih buka. Kondisi itu membuat harga kebutuhan pokok melonjak hingga tiga kali lipat.

Baca Juga: Tertahan di Wuhan karena Corona, Mahasiswa Bekasi Sebut Situasi Kondusif tapi Lebih Baik segera Pulang

“Perbandingannya itu seperti sayur hijau, kubis atau kol harganya sekarang bisa sampai Rp 200.000. Bukan sekilo, tapi ya seikat. Biasanya Rp 50.000. Ini yang paling dirasakan. Karena kan bahan kebutuhan pun barangnya susah,” ucap dia, Rabu 29 Januari 2020.

Kondisi ini yang justru membuat Husnia beserta mahasiswa Indonesia lainnya kesulitan. Beberapa bantuan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia cukup membantu meringankan. Mereka, kata Husnia, membantu kebutuhan pokok serta memberikan pendampingan mental.

Baca Juga: Diduga dari Sup Kelelawar, Pakar Patologi IPB: Selain Corona, Ada 6 Virus Lain dalam Tubuhnya

Selain itu, KBRI pun memberikan bantuan dana untuk para mahasiswa. Namun, karena kebutuhan pokok yang melonjak itu, bantuan dana dirasa belum mencukupi.

“Maka kami di sini harus berhemat. Ada bantuan dari KBRI, dibagi ke setiap orang. Kalau dihitung paling cukup untuk satu minggu,” ucap Husnia.

Karena harus tinggal lebih lama ditambah harga kebutuhan yang melonjak, uang saku mereka pun mulai menipis.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat