PIKIRAN RAKYAT - Virus corona sedang menjadi momok di dunia seusai menewaskan ratusan warga di Wuhan, Tiongkok.
Spekulasi maupun dugaan bermunculan mengenai penyebab asal virus tersebut. Salah satunya berasal dari sup kelelawar, sebuah makanan popular di Wuhan, Tiongkok.
Ahli Patologi Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor Prof Drh Agus Setiyono MS, PhD, APVet saat dijumpai Pikiran-Rakyat.com, Rabu,29 Januari 2020 menuturkan, IPB pernah mendalami riset tentang kelelawar buah hasil kerja sama dengan Research Center for Zoonosis Control (RCZC), Hokkaido University, Jepang.
Baca Juga: Naikan Harga Masker di Tengah Penyebaran Virus Corona, Apotek di Tiongkok Didenda Rp5,89 Miliar
Dalam penelitian tersebut ditemukan enam jenis virus baru pada kelelawar buah dengan daerah sampel yaitu Bukittinggi, Bogor, Panjalu (Ciamis), Gorontalo, Manado, dan Soppeng (Sulawesi Selatan).
Virus tersebut adalah coronavirus, bufavirus, polyomavirus, alphaherpesvirus, paramyxovirus dan gammaherpesvirus.
"Semua virus itu berbahaya, tidak hanya Corona. Temuan itu Kita dapatkan dalam feses kelelawar, mungkin kalau penelitiannya lebih lama kita bisa menemukan banyak virus baru," kata Agus.
Menurut Agus, mengkonsumsi kelelawar buah memang dapat berisiko terpapar virus corona bila preparasi kelelawar menjadi bahan makanan dilakukan secara kurang tepat.