kievskiy.org

WNI Terasosiasi ISIS Punya Agenda Memerangi Negara, Harus Diwaspadai

SEBUAH kawasan penampungan pengungsi eks ISIS, di Suriah, April 2019 lalu. Indonesia berencana memulangkan 600-an WNI eks ISIS ke tanah air.*
SEBUAH kawasan penampungan pengungsi eks ISIS, di Suriah, April 2019 lalu. Indonesia berencana memulangkan 600-an WNI eks ISIS ke tanah air.* /REUTERS

PIKIRAN RAKYAT – Akademisi dari Universitas Muhammadiyah Kupang, Dr. Ahmad Atang, MSi mengatakan, pemulangan anggota Islamic State Irak and Syria (ISIS), dapat menjadi bom waktu bagi negara di masa depan.

"Sebagai warga negara Indonesia yang memilih menjadi pengikut ISIS, yang memiliki agenda perang melawan negara dapat menjadi bom waktu jika negara memelihara eksistensi mereka di tengah-tengah masyarakat," kata Ahmad Atang kepada Antara di Kupang, Jumat, 7 Februari 2020.

Baca Juga: Buntut Panjang Kasus Remaja Disabilitas Asal Hubei yang Meninggal Dunia dalam Kondisi Seorang Diri, Dua Pejabat Partai Komunis Tiongkok Dipecat

Dia mengemukakan pandangan itu, terkait dengan gagasan untuk memulangkan warga negara Indonesia eks anggota ISIS ke tanah air, dan dampaknya bagi stabilitas politik dan hukum di masa mendatang.

Gagasan pemulangan warga negara Indonesia (WNI) yang terasosiasi dengan ISIS, telah menjadi suatu wacana yang diperdebatkan tidak hanya di kalangan publik, namun juga oleh para pengambil kebijakan.

Menurut dia, ISIS adalah kelompok jihadis yang menyatakan diri sebagai tentara Allah, yang menegakkan khilafah minhajin nubuwah di muka bumi.

Baca Juga: Jadi Pasien Kasus Pertama Virus Corona di Taiwan, Seorang Wanita Dinyatakan Sembuh

"Kelompok ini jelas memiliki agenda untuk berperang melawan negara, dan siapa yang memberikan jaminan bahwa setelah kembali ke Indonesia, mereka tidak melakukan aktivitas untuk melawan negara," katanya dalam nada tanya.

Karena itu, gagasan untuk memulangkan WNI eks anggota ISIS ke tanah air, mesti dipikirkan secara matang untuk kepentingan masyarakat, bangsa dan negara.

"Betul bahwa mereka adalah warga negara Indonesia, tetapi harus dipahami bahwa mereka telah memilih menjadi pengikut ISIS, dan memiliki agenda perang melawan negara," kata mantan Pembantu Rektor I UMK itu.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat