kievskiy.org

Pemerintah Harus Kaji Latar Belakang WNI yang Sempat Bergabung ISIS

SEBUAH kawasan penampungan pengungsi eks ISIS, di Suriah, April 2019 lalu. Indonesia berencana memulangkan 600-an WNI eks ISIS ke tanah air.*
SEBUAH kawasan penampungan pengungsi eks ISIS, di Suriah, April 2019 lalu. Indonesia berencana memulangkan 600-an WNI eks ISIS ke tanah air.* /REUTERS

PIKIRAN RAKYAT -  Direktur Eksekutif Indonesian Muslim Crisis Center yang juga Dosen Hubungan Internasional UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Robi Sugara menilai, pemulangan Warga Negara Indonesia eks pro Islamic State of Iraq and Syria (ISIS), bukan hal yang sederhana.

Negara juga tak bisa dengan mudah menerima atau menolak memulangkan mereka.

Menurut Robi, sederhananya, jika menolak, ini akan berhadapan dengan persoalan HAM selain juga berhadapan dengan sejumlah kelompok masyarakat sipil yang konsen pada isu-isu HAM.

Baca Juga: Bikin Pertahanan Persib Makin Kokoh, Victor Igbonefo Sudah Nyaman dan Padu

Kemudian jika menerima, Indonesia belum memiliki kesiapan secara teknis meski sudah memiliki kelembagaan dan kelengkapan instrastruktur.

“Ini belum termasuk resiko dari kuatnya ideologi ISIS untuk dilakukan rehabilitasi dan deradikalisasi,” kata Robi di Jakarta, Kamis , 6 Februari 2020.

Menurut dia, ada dua tujuan besar dari WNI yang kemudian pergi bergabung dengan ISIS.

Baca Juga: Jokowi Klaim Sengketa Lahan Dapat Dikurangi dengan Kebijakan Satu Peta

Pertama kebencian kepada negara ini dengan didasari karena tidak menggunakan hukum Tuhan dalam pemerintahan.

Untuk selanjutnya mereka mencari wilayah yang sedang menegakan hukum Tuhan untuk selanjutnya mereka bergabung dan menjadi Foreign Fighters di sana.

Orang yang memiliki tujuan ini tentu sangat berbahaya.

Baca Juga: Cuci Otak Jadi Syarat Bagi WNI Eks ISIS Jika Benar-benar Dipulangkan ke Indonesia

Tapi ada pula dari mereka yang menginginkan penerapan syariat Islam namun tidak menemukannya di negaranya.

Karena itu mereka pergi ke tempat yang menurut mereka sedang menjalankan syariat Islam. Tetapi mereka tidak memiliki tujuan untuk menjadi Foreign Fighters.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat