PIKIRAN RAKYAT - Presiden Tiongkok, Xi Jinping memperingatkan para pejabat tinggi pada pekan lalu bahwa upaya negara untuk mengendalikan virus corona baru telah dilakukan terlalu jauh, sehingga mengancam ekonomi negara.
Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Reuters, hal itu disampaikan Xi Jinping sebelum negaranya meluncurkan langkah pencegahan virus corona baru ke publik.
Tiongkok kini dilaporkan sedang menghadapi pertumbuhan yang paling lambat dalam hampir tiga dekade terakhir.
Baca Juga: Bantuan Kemanusiaan Minim, Situasi di Kota Idlib Suriah Seperti Hari Kiamat
Dengan itu, para pemimpin Tiongkok tampaknya kian bersemangat untuk mencapai keseimbangan antara melindungi ekonomi yang sudah melambat dan memberantas epidemi yang telah menewaskan lebih dari 1.000 orang dan menginfeksi lebih dari 40.000 pasien terjangkit virus corona baru.
Setelah meninjau laporan tentang wabah dari Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional (NDRC) dan departemen ekonomi lainnya, Xi mengatakan kepada pejabat lokal pada 3 Februari 2020 terhadap Komite Tetap Politbiro terkait responsnya mengenai pengendalian virus yang dilakukan Tiongkok.
Menurut Xi, beberapa tindakan yang diambil untuk mengendalikan virus merugikan ekonomi.
Pemerintah setempat di luar Wuhan, telah menutup sekolah dan pabrik, menutup jalan dan kereta api, dan melarang acara publik, bahkan mengunci kompleks perumahan.
Baca Juga: Promobot, Robot Pintar Virus Corona Telusuri Times Square New York
Menanggapi hal itu, Xi justru mengatakan beberapa dari langkah-langkah itu tidak praktis dan menebarkan ketakutan di antara masyarakat.