kievskiy.org

Kini Giliran Australia Evakuasi 200 Warganya dari Kapal Pesiar Diamond Princess

Penumpang meregangkan badan di balkon kabin kapal pesiar Diamond Princess, dimana lusinan penumpang positif virus korona baru, di Daikoku Pier Cruise Terminal di Yokohama, selatan Tokyo, Jepang, Senin (10/2/2020).*
Penumpang meregangkan badan di balkon kabin kapal pesiar Diamond Princess, dimana lusinan penumpang positif virus korona baru, di Daikoku Pier Cruise Terminal di Yokohama, selatan Tokyo, Jepang, Senin (10/2/2020).* /REUTERS via ANTARA

PIKIRAN RAKYAT - Wabah virus corona yang menerjang para penumpang kapal pesiar Diamond Princess milik Carnival Corp mendapatkan perhatian dari berbagai negara.

Kali ini giliran Australia yang mengkonfirmasi akan memulangkan warganya yang terkena virus corona dan berjumlah 200 orang.

Saat ini kapal pesiar Diamond Princess tengah menjalani karantina di pelabuhan Jepang, Yokohama.

Baca Juga: PHK 677 Karyawannya, Saham Indosat Ooredo Sempat Alami Penurunan pada Senin Pagi

Perdana Menteri Australia Scott Morrison menuturkan bahwa warga negara Australia yang berada di kapal pesiar Diamond Princess akan diberangkatkan dari pelabuhan pada Rabu 19 Februari 2020.

Setibanya nanti di Australia, para warga negara Australia tersebut akan ditempatkan di Utara Australia untuk menjalani masa karantina selama 14 hari.

Kapal pesiar Diamond Princess milik Carnival Corp menjalani karantina setibanya di Yokohama pada 3 Februari setelah seorang pria yang turun di Hong Kong sebelum menuju Jepang terdiagnosa mengidap virus corona.

Baca Juga: Enam Kecamatan di Sukabumi Diterjang Banjir dan Tanah Longsor, Jalan Sagaranten Tidak Bisa Dilalui Kendaraan

"Bagi 200 lebih warga Australia yang akan pulang ke tanah air, kami akan mengharuskan mereka menjalani masa karantina selama 14 hari ketika mereka kembali ke Darwin," kata Morrison kepada awak media di Melbourne dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara.

Tak hanya menyediakan pesawat utuk warga negaranya, Australia juga akan menyediakan ruangan khusus di di pesawat Qantas Airways bagi sejumlah warga negara Selandia Baru di kapal pesiar itu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat