PIKIRAN RAKYAT - Way, mantan anggota group idola K-pop Crayon Pop, menyebutkan bahwa standar dan batasan untuk idola perempuan lebih tinggi dan banyak ketimbang untuk idola laki-laki.
Seperti dilansir laman South China Morning Post (SCMP), Minggu, hal ini diceritakan setelah Way kembali mengingat beberapa waktu lalu ketika agensi memanggilnya beserta anggota kelompoknya untuk mendiskusikan tentang terbongkarnya skandal kencan idola K-pop.
Waktu itu Way kebingungan karena Chrome Entertainment, agensi tempat Crayon Pop bernaung, mengatakan bahwa karier idola perempuan berakhir begitu skandal seperti ini terbongkar. Lebih lanjut, agensinya menegaskan agar mereka tidak terlibat urusan percintaan jika masih ingin melanjutkan karier mereka.
Baca Juga: 3 Cara Menghindari Sindrom Kelelahan di Tempat Kerja untuk Generasi Milenial
Seperti dikatakan Way pada SCMP, ia merasa kebingungan karena agensinya mengatakan bahwa hanya karier si idola perempuan yang hancur padahal kencan pasti melibatkan dua orang.
Di Korea Selatan, masalah ketidaksetaraan gender atau dikenal sebagai kekuasan para pria oleh gerakan feminis, telah menarik perhatian banyak orang baik nasional maupun internasional. Ketidaksetaraan ini bisa dilihat secara nyata pada industri K-pop.
Pada bulan Februari tahun lalu, sebuah video yang memperlihatkan Mijoo, anggota girlband Lovelyz, sedang membaca komentar bernada pelecehan seksual terhadap dirinya menjadi viral di Korea Selatan.
Komentar yang berbunyi “perlihatkan dadamu” tersebut memicu berbagai umpatan dari member lainnya yang terdengar pada latar video. Umpatan yang member lain lontarkan menyulut berbagai kritik dari para warganet. Konsep gadis polos yang diusung Lovelyz sebagai girlband pun menjadi tercoreng.