PIKIRAN RAKYAT - Pergolakan politik Negeri Jiran Malaysia masih terus bergulir dan semakin memanas.
Anwar Ibrahim yang digadang-gadang menggantikan Tun Dr. Mahathir Mohamad berhasil 'ditikung' oleh Muhyiddin Yassin hingga resmi diangkat menjadi Perdana Menteri Malaysia ke-8 pada Minggu 1 Maret 2020.
Muhyiddin yang memimpin Partai Pribumi Malaysia Bersatu (PPBM/Bersatu) disumpah oleh Raja Malaysia, Yang Dipertuan Agung Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah di Istana Negara.
Baca Juga: Dampak Virus Corona, Pemerintah Inggris Minta Liga Primer untuk Buat Rencana ke Depan
Padahal, sejak awal ketiganya membangun Koalisi Pakatan Harapan bersama, Anwar dipastikan akan menggantikan Mahathir setelah dua tahun menjabat.
Muhyiddin tiba-tiba muncul menyerang Anwar Ibrahim dan menyatakan diri akan menggantikan Mahathir.
Partainya mengumumkan untuk keluar dari koalisi dan menganggap Anwar sebagai pengkhianat koalisi.
Baca Juga: Soal COVID-19, Jabar Saber Hoaks Terima 326 Aduan sejak Awal 2020
Isu memanas, Anwar kemudian menyerahkan kembali dukungan kepada Mahathir untuk menghentikan kekisruhan tersebut.