PIKIRAN RAKYAT - Dampak virus corona diperkarakan akan mengakibatkan sejumlah maskapai penerbangan kehilangan pendapatan hingga Rp 181 juta pada awal tahun ini, bahkan sampai bankrut.
Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman The Guardian, Asosasi Transportasi Udara Internasional (IATA) mengatakan bahwa bankrutnya maskapai bernama Flybe adalah bukti bahwa seharusnya terdapat tindakan mendesak yang diperlukan untuk melindungi industri penerbangan, khususnya pada tahun ini.
Perkiraan yang membarui hampir empat kali lipat dari perkiraan dari jumlah awal pada 13 hari lalu, mencerminkan bahwa penyebaran wabah COVID-19 begitu memengaruhi industri pariwisata dan maskapai di Eropa.
Selain itu, harga saham maskapai juga telah menurun rata-rata hampir 25 persen sejak wabah dimulai, penurunan tersebut enam kali lebih besar ketika wabah Sars pada tahun 2003.
IATA menambahkan, dengan penyebaran virus lebih lanjut di berbagai negara dengan setiap kasus terkonfirmasi mungkin tak hanya maskapai Eropa yang akan terkena dampaknya tapi juga kerugian global.
Kerugian yang dimaksud dapat mencapai total Rp 897 miliar tahun ini, terutama di kawasan Asia Pasifik.
Baca Juga: Ditawari Raffi Ahmad Kolaborasi dengan Yuni Shara, Nagita Slavina: Gak Ada yang Dilebih-lebihkan
Namun, pola serupa juga muncul di berbagai negara yang saat ini hanya memiliki 10 kasus atau lebih terkait virus corona.