PIKIRAN RAKYAT - Dalam sebuah statistik korban meninggal akibat virus corona menunjukkan bahwa pria lebih bernasib buruk daripada perempuan.
Pada Jumat, 20 Maret 2020, Gugus Tugas COVID-19 Amerika Serikat, Dr. Deborah Birx mengutip laporan dari Italia yang menunjukkan bahwa laki-laki dengan hampir setiap kelompok usia meninggal di tingkat yang lebih tinggi dibanding perempuan.
Laporan Italia itu juga menunjukkan laki-laki lebih cenderung mengalami sakit parah dan kemungkinan meninggal daripada perempuan.
Baca Juga: Singgung soal Peristiwa BNN, Raffi Ahmad Ungkap Awal Mula Idamkan Istri Seperti Nagita Slavina
Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Los Angeles Times, otoritas kesehatan Italia pekan lalu melaporkan bahwa di antara 13.882 kasus COVID-19 dan 803 kematian antara 21 Februari hingga 12 Maret 2020, pria menyumbang 58 persen dari semua kasus dan 78 persen kematian ialah jenis kelamin laki-laki.
Laki-laki yang positif COVID-19 memiliki tingkat persentase 75 persen lebih mungkin meninggal daripada wanita.
Angka-angka itu sejalan dengan laporan awal Tiongkok dan Korea Selatan, di mana pendeteksi dan pelacakan infeksi virus sangat komprehensif.
Baca Juga: Pemerintah Datangkan Alat Rapid Test Corona, Seberapa Akurat dibandingkan Swab?
Dalam sebuah analisis dari semua studi profil pasien COVID-19 yang diajukan di Tiongkok dari Desember 2019 hingga Februari 2020 menunjukkan bahwa laki-laki menyumbang sekitar 60 persen dari mereka yang terinfeksi.