kievskiy.org

Menteri Inggris Mengaku Dipecat karena Muslim, Sebut Rekan Kerja Jadi Tak Nyaman

Mantan Menteri Junior Transportasi Inggris, Nusrat Ghani (49) mengaku dipecat  gara-gara keyakinan sebagai muslimah
Mantan Menteri Junior Transportasi Inggris, Nusrat Ghani (49) mengaku dipecat gara-gara keyakinan sebagai muslimah /UK Parliament/Jessica Taylor/Handout via Reuters


PIKIRAN RAKYAT - Mantan Menteri Junior Transportasi Inggris, Nusrat Ghani (49) mengaku dipecat dari jabatannya oleh pemerintahan Konservatif Perdana Menteri Boris Johnson gara-gara keyakinannya sebagai Muslimah yang membuat rekan kerjanya tidak nyaman.

Nusrat Ghani tak lagi menjabat sebagai Menteri sejak Februari 2020, menurut surat kabar Sunday Times, dikutip dari Reuters, Minggu, 23 Januari 2022.

Dia menyebut keyakinannya sebagai Muslimah menjadi masalah sehingga berujung pemecatan.

Baca Juga: Satgas IDI Ingatkan Positivity Rate Indonesia Naik 5,9 Persen, padahal Ambang Batas WHO Kurang 5 Persen

"Saya diberitahu bahwa pada pertemuan reshuffle di Downing Street bahwa 'Muslim' diangkat sebagai 'isu', bahwa status 'menteri wanita Muslim' saya membuat rekan kerja tidak nyaman," kata Ghani.

"Saya tidak akan berpura-pura bahwa ini tidak menggoyahkan kepercayaan saya pada partai dan saya kadang-kadang secara serius mempertimbangkan apakah akan melanjutkan sebagai anggota parlemen (anggota parlemen)."

Belum ada tanggapan langsung dari pihak Boris Johnson terkait pengakuan Nusrat Ghani tersebut.

Namun, Kepala Konservatif Whip Mark Spencer mengatakan tuduhan itu fitnah.

Baca Juga: Giring Soroti Proyek Firaun, Serangan Balik untuk Anies Baswedan

"Tuduhan ini sepenuhnya salah dan saya menganggapnya sebagai fitnah. Saya tidak pernah menggunakan kata-kata yang dikaitkan dengan saya," kata Spencer di Twitter.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat