kievskiy.org

Sejalan dengan Trump Utamakan Ekonomi, Presiden Brasil Sebut Lockdown Wilayah adalah Kejahatan

Presiden Brasil Jair Bolsonaro memperbaiki maskernya saat memberikan keterangan media mengenai langkah pemerintah untuk mengendalikan penyebaran virus COVID-19 di Brasilia, Brasil, Rabu 18 Maret 2020.*
Presiden Brasil Jair Bolsonaro memperbaiki maskernya saat memberikan keterangan media mengenai langkah pemerintah untuk mengendalikan penyebaran virus COVID-19 di Brasilia, Brasil, Rabu 18 Maret 2020.* /REUTERS

PIKIRAN RAKYAT – Presiden Brasil Jair Bolsonaro, Rabu, 25 Maret 2020, menyebut para gubernur dan wali kota negara bagian dan kota terbesar di Brasil sebagai penjahat.

Ucapan itu ia keluarkan setelah penerapan lockdown (karantina wilayah), dalam memperlambat wabah virus corona.

Bolsonaro memiliki sikap sejalan dengan Presiden AS Donald Trump dalam memprioritaskan ekonomi daripada karantina wilayah, seperti yang dianjurkan oleh para ahli kesehatan masyarakat termasuk menteri kesehatannya sendiri, Luiz Henrique Mandetta.

Baca Juga: RS Darurat Wisma Atlet Tidak Terima Pasien Virus Corona Anak

Mandetta telah memperingatkan bahwa wabah corona di Brasil bisa membuat sistem perawatan kesehatan negara itu runtuh bulan depan.

"Virus-virus lain sudah membunuh lebih banyak orang daripada yang satu ini tapi tidak heboh seperti ini," ujar Bolsonaro kepada wartawan.

"Apa yang dilakukan beberapa wali kota dan gubernur adalah kejahatan. Mereka sedang menghancurkan Brasil," kata Bolsonaro.

Saat bosnya meremehkan virus tersebut, penasihat keamanan Brasil Augusto Heleno pada Rabu mengabaikan anjuran medis untuk mengisolasi diri selama dua pekan.

Baca Juga: Unggah Kronologi PDP COVID-19 Kabur di Bali, Nana Mirdad: Keduanya Menunjukkan Temperatur Normal

Sebaliknya, Heleno kembali bekerja hanya tujuh hari setelah ia dikarantina setelah dites positif virus corona.

Heleno bahkan menghadiri sidang kabinet pada hari ia sedang menunggu hasil uji corona tersebut, demikian yang diketahui Reuters.

Pada Selasa malam, Bolsoro meremehkan ancaman virus tersebut. Ia meyakinkan masyarakat Brasil bahwa "90 persen dari kita semua tidak akan mengalami gejala kalau tertular" dan "riwayat saya sebagai seorang atlet" berarti bahwa ia sendiri paling parah hanya akan terkena "sedikit flu."

Baca Juga: Ribuan Pemudik dari Jakarta Masuk Jawa Tengah, Antisipasi Virus Corona Meningkat

Jumlah orang meninggal di Brasil akibat virus corona hingga Rabu, 25 Maret 2020 meningkat menjadi 57, dari sehari sebelumnya 46.

Sementara itu, kasus orang mengidap virus tersebut naik dari 2.201 pada hari sebelumnya menjadi 2.433.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat