PIKIRAN RAKYAT - Sejumlah peneliti memprediksikan virus corona COVID-19 takkan bisa bertahan lama saat musim panas menyambangi bumi belahan utara.
Hal ini diungkap oleh para ilmuwan dari University College London (UCL) Inggris.
Mereka menyebut bahwa pandemi virus ini akan mengikuti pola musiman sehingga kemungkinan akan berakhir ketika suhu menghangat.
Baca Juga: Yuk Kenali Karakter Diri Melalui Tes Kepribadian Gambar Berikut
Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Telegraph, para ahli dari universitas tersebut mengindikasikan hal ini dalam studi terbaru mereka.
Pola musiman itu terdeteksi dari jenis virus corona yang menyebar. Polanya mirip influenza di Inggris.
Cuaca Bulan Mei yang lebih hangat Eropa dianggap mampu melumpuhkan virus sangat menular ini.
Baca Juga: Pangeran Harry dan Meghan Markle Bagikan Pesan Terakhirnya Sebagai Bangsawan
Namun, tak sepenuhnya hilang. Saat musim panas tiba, jumlah kasus infeksi COVID-19 diduga akan menurun drastis hingga akhir tahun.