PIKIRAN RAKYAT - Presiden AS Joe Biden mengatakan pihaknya siap menunjuk Qatar sebagai sekutu utama Amerika Serikat non-NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara). Biden menyebut Qatar sebagai 'teman baik dan mitra yang dapat diandalkan'.
Hal itu disampaikan Joe Biden saat menjamu Emir Qatar Sheikh Tamim Bin Hamad al-Thani di Gedung Putih, Senin, 31 Januari 2022 waktu setempat.
"Saya memberi tahu Kongres bahwa saya akan menunjuk Qatar sebagai sekutu utama non-NATO untuk mencerminkan pentingnya hubungan kita. Saya pikir itu sudah lama tertunda," ujar Joe Biden, dikutip dari Aljazeera, Selasa, 1 Februari 2022.
Baca Juga: Roundup: Yahya Waloni Kini Dibebaskan, Hal yang Meringankan Telah Meminta Maaf
Status sekutu AS non-NATO akan memberi Qatar hak istimewa dan militer khusus dalam hubungannya dengan Amerika Serikat.
"Penunjukan Sekutu Utama Non-NATO adalah simbol kuat dari hubungan dekat yang dimiliki Amerika Serikat dengan negara-negara tersebut dan menunjukkan rasa hormat kami yang mendalam atas persahabatan bagi negara-negara di mana itu diperluas," demikian pernyataan dari Departemen Luar Negeri AS.
Di Timur Tengah, Qatar akan menjadi negara kedua setelah Kuwait yang menjadi sekutu utama AS non-NATO.
Baca Juga: Kemelut Ukraina, Inggris dan AS Ancam Bekukan Aset Perusahaan Milik Teman Dekat Vladimir Putin
Joe Biden juga mengutip peran Qatar dalam menjaga stabilitas di Gaza dan memberikan 'bantuan yang menyelamatkan jiwa' untuk warga Palestina.
Lawatan Emir Qatar ke AS menjadi yang pertama sejak Joe Biden menjabat Presiden pada Januari 2021 lalu. Kunjungan ini juga terjadi di tengah krisis Ukraina, di mana AS khawatir Rusia akan menginvasi negara bekas Uni Soviet tersebut.***