kievskiy.org

Kemelut Ukraina, Inggris dan AS Ancam Bekukan Aset Perusahaan Milik Teman Dekat Vladimir Putin

Presiden Rusia, Vladimir Putin
Presiden Rusia, Vladimir Putin /Sergei Ilyin/Kremlin via Reuters


PIKIRAN RAKYAT - Amerika Serikat dan Inggris siap menghukum teman dekat Presiden Rusia Vladimir Putin dengan pembekuan aset perusahaan dan larangan bepergian ke Ukraina, Washington dan London. Ancaman itu diterapkan jika Rusia menyerang Ukraina dan ketegangan terus meluas.

Pemerintah Inggris dan AS mendesak Vladimir Putin mundur dan menarik pasukan Rusia di dekat perbatasan Ukraina yang memicu ketakutan perang.

"Orang-orang yang telah kami identifikasi berada di atau dekat lingkaran dalam Kremlin dan memainkan peran dalam pengambilan keputusan pemerintah atau setidaknya terlibat dalam perilaku destabilisasi Kremlin," kata juru bicara Gedung Putih Jen Psaki kepada wartawan, dikutip dari Reuters, Selasa, 1 Februari 2022.

Baca Juga: BOR di Jabar Naik ke Angka 15 Persen, Ridwan Kamil: Libur Panjang Berpengaruh

Menteri Luar Negeri Inggris, Liz Truss mengatakan undang-undang yang direncanakan akan memberi London kekuatan baru untuk menargetkan perusahaan yang terkait dengan negara Rusia.

Menanggapi hal itu, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov menyebut peringatan Inggris itu 'sangat mengganggu'. Ia menyebut tindakan itu membuat Inggris kurang menarik bagi investor dan akan merugikan perusahaan-perusahaan Inggris.

"Serangan oleh negara tertentu terhadap bisnis Rusia menyiratkan tindakan pembalasan, dan tindakan ini akan dirumuskan berdasarkan kepentingan kami jika perlu," kata Peskov.

Baca Juga: 492 Warga Jabar Probable Omicron, Ridwan Kamil: akan Kita Treatment

Sejak runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991, Inggris telah menjadi surga pilihan bagi aliran uang dari Rusia dan bekas republik Soviet lainnya. Pendukung transparansi telah lama meminta Inggris untuk lebih tegas tentang aliran keuangan ilegal.

Sejak lama, Rusia membenci pemberian keanggotaan NATO kepada negara-negara yang pernah menjadi bagian dari Uni Soviet atau berada dalam lingkup pengaruhnya sebagai anggota Pakta Warsawa.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat