PIKIRAN RAKYAT - Filipina menyatakan dukungannya terhadap Vietnam setelah kapal penjaga pantai Tiongkok menenggelamkan delapan nelayan Vietnam di Laut China Selatan yang sedang mengalami sengketa.
Departemen Luar Negeri Filipina menyatakan keprihatinan mendalam atas tenggelamnya kapal nelayan pada 3 April 2020 di Kepulauan Paracel.
"COVID-19 adalah ancaman nyata yang menuntut persatuan dan rasa saling percaya. Dalam menghadapinya, baik ikan maupun klaim sejarah fiksi tidak sebanding dengan insiden semacam itu," kata Departemen Luar Negeri Filipina seperti dilansir Pikiran-Rakyat.com dari ABC News.
Baca Juga: 2.000 Masker Dibagikan di Pasar Kiaracondong Bandung yang Padat
Tiongkok mengklaim hampir seluruh Laut China Selatan dan telah membangun beberapa pulau yang dilengkapi dengan instalasi militer di daerah itu yang menjadi salah satu jalur pelayaran tersibuk di dunia.
Vietnam menjadi lawan paling vokal dari ketegasan teritorial Beijing.
Filipina juga mengingat ketika 22 nelayannya dibiarkan mengambang di laut lepas setelah kapal Tiongkok menenggelamkan mereka di Reed Bank, Laut China Selatan pada 9 Juni 2019 lalu.
Baca Juga: Apakah Meningitis Menular? Berikut Cara Merawat Pasien Meningitis
Nelayan Filipina tersebut kemudian diselamatkan oleh kapal penangkap ikan Vietnam.