kievskiy.org

Profesor Harvard Klaim Social Distancing akibat Virus Corona Bisa Berlanjut Sampai 2022

Ilustrasi Jaga Jarak
Ilustrasi Jaga Jarak /Pixabay Pixabay

PIKIRAN RAKYAT - Pandemi COVID-19 yang kini tengah mewabah di dunia membuat para kepala negara mengambil langkah besar sebagai upaya memutus mata rantai penularan.

Salah satu langkah pencegahan yang dilakukan adalah dengan mengambil tindakan menjaga jarak sosial atau fisik yang diberlakukan pada masyarakatnya.

Namun, para ilmuwan memperingatkan bahwa langkah-langkah menjauhkan fisik atau social distancing perlu dilakukan paling sebentar hingga tahun 2022.

Baca Juga: Mulai Bulan Mei, Smartphone Android akan Dapat Sistem Pelacakan COVID-19

Peringatan tersebut disampaikan usai hasil analisis yang menunjukkan kemungkinan adanya kebangkitan kembali COVID-19 untuk tahun-tahun mendatang.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari The Guardian, hasil analisis yang diterbitkan dalam jurnal Science, menyimpulkan bahwa kuncian satu kali tidaklah akan cukup membawa pandemi di bawah kendali dan puncak sekunder bisa lebih besar dari yang saat ini, jika tanpa pembatasan.

Pada satu skenario memperkirakan kebangkitan dapat terjadi di masa mendatang kemungkinan 2025 dengan tidak adanya vaksin atau pengobatan yang efektif.

Baca Juga: ODP Corona di Banyuwangi Meninggal Dunia, Punya Riwayat Bepergian ke Bali dan Jakarta

Seorang profesor epidemiologi di Harvard, Marc Lipstich, bersama dengan rekan penulis penelitian tersebut mengatakan bahwa infeksi dapat menyebar ketika ada dua hal, yakni:

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat