kievskiy.org

Lebih Dekat ke Tiongkok, Eropa Timur Justru Catat Sedikit Kasus COVID-19 Ketimbang Barat

ILUSTRASI virus corona COVID-19.*
ILUSTRASI virus corona COVID-19.* /pixabay pixabay

PIKIRAN RAKYAT - Sejak virus corona menjadi pandemi global, negara-negara Eropa bagian timur mencatat jumlah kasus COVID-19 lebih sedikit dibandingkan negara Eropa bagian barat.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Daily Mail, ilmuwan politik di Polandia dan Yunani mengatakan kerentanan sistem kesehatan di Eropa Timur mendorong para pemimpin di sana untuk mengambil tindakan tegas, sementara pemerintah di Eropa Barat merasakan 'rasa puas diri yang lebih besar'.

Republik Ceko langsung menutup perbatasannya ketika baru hanya memiliki 120 kasus dan Polandia mengambil langkah yang sama setelaha adanya 68 kasus, sementara Inggris masih belum melakukannya.

Data menunjukkan bahwa negara-negara yang menutup perbatasan mereka terlihat sedikit jumlah kematian.

Baca Juga: Persib Catatkan Rekor di Liga 1 yang Belum Terpecahkan sejak Tahun 2017

Kepala penasihat ilmiah Inggris, Patrick Vallance pada 5 Mei 2020 mengakui bahwa 'tingkat perjalanan ke Inggris' membawa gelombang kasus virus ke negerinya.

Diukur berdasarkan kasus per juta, 20 negara yang terkena dampak terburuk di Eropa semuanya berada di bagian barat benua, seperti Spanyol, Italia, dan Inggris.

Bahkan negara-negara barat yang relatif lebih sukses seperti Jerman dan Austria berada di bagian atas daftar kasus tertinggi, sementara negara dengan ekonomi kecil mencatat lebih sedikit kasus seperti Albania dan Montenegro.

Saat pandemi COVID-19 mulai mencapai Eropa pada bulan Januari dan Februari, negara-negara barat pada umumnya langsung terkena dampak ,yang berarti krisis sudah di luar kendali ketika karantina wilayah (lockdown) dimulai pada pertengahan Maret 2020.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat