kievskiy.org

China Ogah Ikut Kecam Invasi Penuh Rusia ke Ukraina, Ada Apa?

Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri pertemuan dengan Presiden China Xi Jinping di Beijing, China 4 Februari 2022.
Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri pertemuan dengan Presiden China Xi Jinping di Beijing, China 4 Februari 2022. /Sputnik/Aleksey Druzhinin/Kremlin via Reuters

PIKIRAN RAKYAT - Menteri Luar Negeri (Menlu) China, Wang Yi menelepon Menlu Rusia, Sergey Lavrov setelah pasukan Rusia menyerbu Ukraina pada Kamis, 24 Februari 2022.

Dalam panggilan teleponnya, China berhati-hati untuk tidak secara eksplisit mendukung atau mengecam invasi Rusia ke Ukraina.

Hal tersebut merupakan bagian dari upaya China untuk menyeimbangkan geopolitik yang semakin rumit antara Rusia dan Ukraina.

Lavrov menjelaskan pada Wang, invasi itu dipicu oleh ketidakmampuan Amerika Serikat (AS) dan NATO untuk menegakkan komitmen atas perjanjian gencatan senjata yang dinamai Protokol Minsk.

Baca Juga: Bongkar Soal Video Asusila Kalina Oktaranny dan Ricky W Mirza, Uya Kuya Panggil Saksi Mata?

"China menghormati kedaulatan dan integritas teritorial masing-masing negara," katanya dikutip Pikiran-Rakyat.com dari NPR pada Jumat, 25 Februari 2022.

"Pada saat yang sama, kami juga melihat masalah Ukraina memiliki keadaan sejarah yang kompleks serta khusus, dan kami memahami kekhawatiran masuk akal Rusia tentang keamanan," sambungnya.

Kendati demikian, Wang menyarankan opsi 'dialog dan negosiasi' ketimbang militer untuk menyelesaikan konflik di antara keduanya.

"Posisi China adalah menyingkirkan mentalitas Perang Dingin secara menyeluruh," tutur dia.
China beringsut lebih dekat ke Rusia, karena kedua negara itu mencoba melawan pengaruh AS secara global.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat