PIKIRAN RAKYAT - Rusia memilih untuk menggunakan hak veto ketika rapat bersama Dewan keamanan PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) ketika membahas rancangan resolusi berkaitan dengan invasi ke Ukraina.
Pada Kamis, 24 Februari 2022 pagi waktu setempat, Rusia menembakkan rudal ke dan menyerang pos militer Ukraina.
Serangan tersebut terjadi usai Rusia berjanji akan menarik tentaranya dari perbatasan dengan Ukraina.
Namun, tidak lama setelah komitmen tersebut, Rusia justru melancarkan serangannya ke Ukraina.
Baca Juga: Angelina Sondakh Segera Bebas Usai 10 Tahun Dipenjara: Gak Mau Urusan Lagi Sama Politik, Trauma Gue
Perang antara Rusia dan Ukraina menjadi perhatian internasional dan Dewan Keamanan (DK) PBB merancang resolusi untuk menghentikan perang tersebut.
Namun, dilansir Pikiran-Rakyat.com dari Reuters, dalam rapat tersebut, Rusia memilih menggunakan hak veto untuk menolak rancangan DK PBB tersebut.
Dalam rapattersebut, ada sejumlah negara yang absen seperti China, India, dan Arab Saudi.
Rancangan resolusi untuk mencairkan perang Rusia-Ukraina tersebut dirancang oleh AS dan diodukung 11 negara yang tersis.