kievskiy.org

Mark Zuckerberg Larang Media Pemerintah Rusia Pasang Iklan dan Monetitasasi di Facebook

Ilustrasi Facebook.
Ilustrasi Facebook. /Reuters Reuters

PIKIRAN RAKYAT - Facebook menyatakan telah membatasi kemampuan media pemerintah Rusia untuk mendapatkan uang di platform tersebut terkait saat invasi Moskow ke negara tetangga Ukraina mencapai jalan-jalan di Ibu kota di Kyiv.

Klaim itu dikonfirmasi langsung oleh Kepala Kebijakan Keamanan Facebook, Nathaniel Gleicher, melalui akun Twitter-nya pada Jumat, 25 Februari 2022.

"Kami saat ini melarang media pemerintah Rusia menjalankan iklan atau memonetisasi di platform kami dari manapun mereka mengaksesnya," katanya seperti dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Al Jazeera.

Nathaniel Gleicher juga menambahkan bahwa Facebook akan terus menerapkan label ke media pemerintah Rusia, supaya memudahkan sistem mengecualikan monetisasi terhadapnya.

Baca Juga: Gala Sky Panggil 'Mama' Saat Kunjungi Rumah Baru yang Masih Kosong, Fuji dan Thariq Halilintar Tersentak

Juru bicara dari perusahaan induk, Meta, mengatakan sebelumnya bahwa layanan bagi Rusia akan dibatasi sebagai bentuk penolakan terhadap perintah pihak berwenang negara tersebut.

Pasalnya, Facebook diminta untuk berhenti menggunakan sistem pemeriksa fakta dan label peringatan konten di platformnya, namun pihaknya merasa tidak perlu mengamini permintaan tersebut.

Jaringan media sosial telah menjadi salah satu alat penting dalam invasi Rusia ke Ukraina. Ia menjadi rumah bagi informasi yang terkadang menyesatkan tetapi juga berguna sebagai tempat pantau real-time dari konflik.

Atas dasar itulah, Facebook ikut ambil bagian di pusaran konflik yang digadang-gadang menjadi tanda krisis geopolitik terbesar di Eropa dalam beberapa dekade ini.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat