kievskiy.org

Demi Bertahan Hidup, Pengungsi Suriah Sampai Rela Jual Ginjal dan Hati di Pasar Gelap Turki

PARA pengungsi di atas perahu karet saat digelar operasi penyelamatan dekat Pulau Samos, Yunani pada November 2019.*
PARA pengungsi di atas perahu karet saat digelar operasi penyelamatan dekat Pulau Samos, Yunani pada November 2019.* /AFP Photo/Angelos TZORTZINIS AFP Photo/Angelos TZORTZINIS

PIKIRAN RAKYAT - Perang saudara di Suriah hingga saat ini belum juga berakhir. Jutaan orang mengungsi mencari suaka.

Turki menjadi salah satu negara yang cukup banyak menampung para pengungsi. Namun, hidup mereka belum benar-benar terjamin.

Salah satu pengungsi dari Suriah bahkan mengaku rela menjual organ tubuhnya agar bisa bertahan hidup.

Baca Juga: PHK Besar-besaran akibat Covid-19, BPJAMSOSTEK Perbolehkan JHT Diklaim secara Kolektif

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari India Times, banyak pengungsi yang seharusnya menerima bantuan, namun rentan dicurangi walau prosedur telah diselesaikan.

Kondisi ini diungkap oleh CBS News dalam sebuah dokumenter berjudul 'Selling Organs to Survive'.

Abu Abdullah, salah satu pengungsi Suriah di Turki, mengaku telah bersepakat dengan penjual organ di pasar gelap.

Baca Juga: Apakah Cuaca Hangat Bisa Menghentikan Penyebaran COVID-19? Berikut Hasil Penelitiannya

Lewat postingan di Facebook, ia bersedia menjual salah satu ginjalnya dengan harga 10 ribu Dolar AS atau setara dengan Rp 150 juta.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat