kievskiy.org

Vladimir Putin Sebut Perang Lawan Nazi Nyata, Ukraina Dijamin Tak Terpecah Belah

Seorang warga sipil berlatih melempar bom molotov untuk mempertahankan kota, saat invasi Rusia ke Ukraina berlanjut, di Zhytomyr, Ukraina 1 Maret 2022.
Seorang warga sipil berlatih melempar bom molotov untuk mempertahankan kota, saat invasi Rusia ke Ukraina berlanjut, di Zhytomyr, Ukraina 1 Maret 2022. /REUTERS/Viacheslav Ratynskyi

PIKIRAN RAKYAT - Rusia berjanji bahwa operasi khusus yang mereka kerahkan tidak akan membuat Ukraina terpecah seperti kabar yang terus disuarakan Barat.

Dalam operasi khusus tersebut, Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov menekankan, Rusia hanya ingin memastikan keamanan nasionalnya.

Dmitry Peskov menyebutkan, operasi yang dimulai pada 24 Februari 2022 lalu, tidak akan berujung kudeta dan merusak Ukraina.

Diberitakan Sky News Arabia, menurut Dmitry Peskov, kondisi Ukraina semakin mengkhawatirkan sejak terjadi kudeta pada tahun 2014.

Baca Juga: BPOM Temukan Kopi Paracetamol dan Obat Kuat Pria di Bandung, Berisiko Gangguan Jantung

Rusia menilai, Ukraina telah jatuh di bawah pengaruh ide-ide Nazi. "Kami ingin melakukan demiliterisasi di Ukraina, kami ingin melihat Ukraina bebas dari ideologi Nazi," kata Peskov.

Dmitry Peskov mengatakan, seharusnya negara-negara Barat membiarkan Ukraina tetap dalam laju konstitusinya.

Selain itu, Dmitry Peskov meminta jaminan agar senjata nuklir tidak digunakan.

"Kami ingin melihat status netral Ukraina ditetapkan dalam konstitusinya. Dan kami ingin memiliki jaminan bahwa senjata yang dapat mengubah keseimbangan keamanan di Eropa tidak dapat digunakan ke Ukraina," ucapnya.

Baca Juga: Bukan Raffi Ahmad, Berikut Daftar 5 Crazy Rich Indonesia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat