PIKIRAN RAKYAT - CEO Twitter Jack Dorsey membeberkan alasan platformnya menandai cuitan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Twitter sebelumnya menandai unggahan Trump dengan label cek fakta lantaran dikhawatirkan bisa menyesatkan.
"Kami akan terus menunjukkan informasi yang salah atau perselisihan tentang pemilu secara global. Dan kami akan mengakui dan memiliki kesalahan yang kami buat," tulis Jack Dorsey di akun Twitternya @jack.
Baca Juga: Rumahkan 150 Pasien Positif COVID-19, Pemkot Depok akan Pantau Lewat Sambungan Telepon
"Tujuan kami adalah untuk menghubungkan titik-titik pernyataan yang bertentangan dan menunjukkan informasi dalam perselisihan sehingga orang dapat menilai sendiri," tambahnya.
Fact check: there is someone ultimately accountable for our actions as a company, and that’s me. Please leave our employees out of this. We’ll continue to point out incorrect or disputed information about elections globally. And we will admit to and own any mistakes we make.— jack (@jack) May 28, 2020
Baca Juga: Wabah Virus Corona, 3 Pantai di Tasikmalaya Ditutup Guna Cegah Kerumunan
Di akun pribadi Twitter Jack Dorsey dan akun @TwitterSafety, raksasa media sosial ini mengklarifikasi keputusannya dalam menambahkan label fakta di dua cuitan Trump.
"Kami menambahkan label di dua cuitan @realDonaldTrump tentang rencana pemberian suara melalui surat California sebagai bagian dari upaya kami untuk menegakkan kebijakan integritas sipil kami. Kami percaya bahwa cuitan tersebut dapat membingungkan pemilih tentang apa yang harus mereka lakukan untuk menerima surat suara dan berpartisipasi dalam proses pemilu," tulis @TwitterSafety.
Baca Juga: Jumlah Kasus Covid-19 di Kota Bandung Terkendali, 60 Persen Aktivitas Ekonomi Bisa Kembali Berjalan