kievskiy.org

Aksi Protes Pembunuhan Floyd Tanpa Jaga Jarak, Demonstran Harus Isolasi Diri dan Jalani Tes Covid-19

TANGKAPAN layar video netizen yang merekam 2 mobil polisi New York menabrak demonstran di Amerika Serikat.*
TANGKAPAN layar video netizen yang merekam 2 mobil polisi New York menabrak demonstran di Amerika Serikat.* /Twitter @chieffymac11

PIKIRAN RAKYAT – Aksi demonstrasi yang melibatkan kerumunan massa di Amerika Serikat, berlangsung tanpa mengindahkan protokol kesehatan Covid-19.

Di antaranya, meski memakai masker saat beraksi, demonstran tidak menjaga jarak satu sama lain.

Seperti diketahui, gelombang demonstrasi pecah di AS, sebagai bentuk protes atas pembunuhan pria kulit hitam George Floyd oleh polisi.

Baca Juga: Baru Bebas Sehari, Ferdian Paleka Mengaku Lebih Betah di Penjara

Oleh karena itu, Gubernur New York Andrew Cuomo mendesak para peserta aksi Black Lives Matter menjalani isolasi dan tes Covid-19.

"Saya bukan orang yang suka panik, saya hanya melihat jumlahnya," kata Cuomo, seperti dilansir Reuters. Ia mencatat bahwa 30.000 diperkirakan hadir dalam aksi tersebut.

"Banyak yang menggunakan masker. Tetapi tidak ada jaga jarak sosial. Polisi ada di depan wajah mereka ... jika Anda ikut aksi tersebut, tolong ikuti tes," pinta sang gubernur. 

Baca Juga: Shalat Jumat Pertama di Balai Kota DKI Jakarta, Anies Baswedan: Ada Kerinduan Luar Biasa

Pejabat di Chicago pekan ini menyampaikan kekhawatiran serupa dan meminta para demonstran untuk mengisolasi diri selama 14 hari.

Cuomo saat menggelar konferensi pers harian COVID-19 menyampaikan simpati kepada demonstran. Ia menyebut kematian Floyd pada 25 Mei, selama penahanan polisi di Minneapolis, sebagai pembunuhan dan menambahkan, "Saya juga marah."

"Ini adalah metafora untuk rasisme sistemik dan ketidakadilan yang telah kita saksikan," tambahnya.

Baca Juga: Pernah Diwisuda di Depan Gedung Putih AS, Sandiaga Uno Beri Pesan Bagi Mahasiswa 'Lulusan Corona'

Menyusul protes, yang tidak hanya terjadi di Kota New York, tetapi juga di kota Bufallo, Albany, Rochester dan Syracuse, Cuomo mengatakan negara bagian tersebut akan melangsungkan "momen simbolik" berupa kegiatan mengheningkan cipta ada pukul 18.00 GMT untuk bersama-sama merasakan kesedihan dan membangun pengertian. 

"Ini adalah ketidakadilan yang seharusnya tidak pernah terjadi lagi," katanya.

Cuomo mengatakan kekhawatirannya soal peningkatan penyebaran virus selama demonstrasi tidak akan mengurungkan rencana untuk pembukaan kembali fase regional di negara bagian tersebut. Dengan kebijakan itu, New York City akan membuka kembali kegiatan ekonomi secara terbatas mulai Senin. Kegiatan tahap dua, yang dikatakan oleh Wali Kota New York City Bill de Blasio dapat dimulai awal Juli, akan mencakup makan di ruang terbuka restoran.

Baca Juga: Market Share Suzuki Tumbuh Saat COVID-19, Penjualan di Dominasi Mobil Niaga

Dengan lebih banyak warga yang menggunakan masker, negara bagian tersebut membuat kemajuan signifikan dalam memutus penyebaran virus, yang terlihat pada penurunan angka orang yang dinyatakan positif COVID-19 selama enam pekan terakhir menjadi dua persen dari 26 persen, katanya.

Jumlah pasien COVID-19 yang dirawat inap di rumah sakit juga terus menurun, ia menambahkan.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat