PIKIRAN RAKYAT - Invasi Rusia terhadap Ukraina setidaknya telah membangkitkan memori menyakitkan di masa lalu bagi sebagian lansia di negara tersebut.
Hal itu dirasakan oleh seorang wanita berusia 90 tahun bernama Nadia Tyvoniuk. Bagi dia, konflik yang terjadi di negaranya saat ini merupakan serangan Rusia yang kedua kalinya yang ia saksikan sepanjang hidupnya.
Ketika Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan pasukannya untuk menyerang Ukraina pada 24 Februari 2022 lalu, Tyvoniuk mengaku bahwa hal tersebut sangatlah menyiksa dan memporak-porandakan hidupnya.
"Saya menangis selama tiga hari, kerabat saya harus menenangkan saya," ucap Nadia Tyvoniuk.
Baca Juga: Kirim Bukti Foto, Driver Ojol di Bandung Temukan Dugaan Penimbunan Minyak Goreng
Perempuan pensiunan perawat itu menceritakan betapa tersiksanya menghadapi perang yang terjadi.
Tyvoniuk lahir pada tahun 1931 di sebuah desa di wilayah Volyn yang dulunya merupakan bagian dari Polandia yang sekarang adalah Ukraina pasca Soviet.
Kala itu, diakui Tyvoniuk bahwa hidupnya sangatlah sejahtera. Namun saat Uni Soviet menyerang Volyn, kebahagiaannya pun berubah menjadi penderitaan.
"Polandia adalah penghuni yang berbeda. Mereka menyukai orang pekerja keras, tidak suka orang pemalas," kata Tyvoniuk.