kievskiy.org

Protes George Floyd Belum Usai, Demo Pembakaran Mobil Pengungsi oleh Polisi Iran Menyeruak

PENDUDUK Afghanistan mendemo konsulat Iran di Herat, Afghanistan karena insiden pembakaran dan penenggelaman migran ilegal.*
PENDUDUK Afghanistan mendemo konsulat Iran di Herat, Afghanistan karena insiden pembakaran dan penenggelaman migran ilegal.* /AFP/STR AFP/STR

PIKIRAN RAKYAT - Belum lama insiden tewasnya George Floyd, muncul kembali kematian dengan sentimen rasisme di Iran.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Al Jazeera, sebuah video merekam mobil pengungsi Afghanistan yang dilalap api karena ulah polisi perbatasan Iran.

Tiga orang penumpangnya tewas terbakar setelah polisi menembakkan peluru ke mobil tersebut di Provinsi Yazd, Iran pada Jumat 5 Juni 2020.

Baca Juga: Flare Matahari 29 Mei 2020 Ternyata Mengagetkan, LAPAN Ungkap Alasannya

Dalam video itu, terdapat seorang anak-anak yang berusaha keluar dari mobil dalam kondisi membara, meminta air kepada petugas, dan mengatakan 'I am burning' (saya terbakar).

Ada empat orang yang selamat, namun terluka parah akibat peristiwa mematikan ini. Kementerian Luar Negeri Afghanistan segera mengecam tindakan tersebut.

Warga Negara Afghanistan di berbagai belahan dunia pun memprotes cara brutal polisi Iran mengusir saudara-saudara mereka.

Baca Juga: Hasil Rapid Test Bayi 11 Hari Reaktif Covid-19, Orangtua Dilarang Mendekat

"Iran tak punya hak untuk membunuh pengungsi Afghanistan, mereka bisa menutup perbatasan, mengusirnya, tetapi bukan membunuh," kata Ali Noori, pengacara dan aktivis HAM di akun Facebooknya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat