kievskiy.org

Ditembak Gas Air Mata hingga Semprotan Merica, Demonstran Protes George Floyd Meninggal Dunia

AMERIKA Serikat saat rusuh demonstrasi George Floyd.*
AMERIKA Serikat saat rusuh demonstrasi George Floyd.* /AFP/Jose Luis MAGANA AFP/Jose Luis MAGANA

PIKIRAN RAKYAT - Kematian pria berkebangsaan Afrika-Amerika, George Floyd pada Mei 2020 lalu masih berbuntut panjang.

Diketahui, aksi-aksi demonstrasi untuk menuntut keadilan atas kematian George terjadi di kota-kota besar di Amerika Serikat (AS).

Aksi demonstrasi tersebut telah berdampak pada terganggunya arus lalu lintas, bentrokan dengan aparat, hingga demonstran yang meninggal dunia.

Baca Juga: Update per Selasa 9 Juni 2020, 22 Orang Dinyatakan Sembuh dari Virus Corona di Purwakarta

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman New York Post, seorang wanita asal Ohio, AS bernama Sarah Grossman (22) meninggal dunia pada 30 Mei 2020 lalu saat mengikuti aksi demonstrasi di Columbus, AS.

Menurut keterangan yang diberikan ayahnya, Sarah meninggal setelah terkena tembakan gas air mata dan semprotan merica oleh aparat kepolisian.

"Dia menghadiri demonstrasi pada 28 Mei, pada hari itu dirinya terkena gas air mata dan semprotan merica ​​yang dikeluarkan oleh polisi sebagai bagian dari pengendalian massa," ujar sang ayah kepada Kantor Koroner Kabupaten Montgomery, AS pada 31 Mei 2020.

Baca Juga: Sumur Gas di Ladang Minyak Bocor, India Alami Kebakaran Besar di Tengah Pandemi Covid-19

Ayahnya menjelaskan, pada 29 Mei 2020, Sarah dilarikan ke Rumah Sakit Sycamore, Ohio, AS setelah ditemukan tidak sadarkan diri di rumahnya sekitar jam 22.00.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat