kievskiy.org

Sangsi dengan Janji Rusia yang akan Kurangi Serangan, Presiden Ukraina: Kami Bukan Orang Naif

Ilustrasi kondisi Ukraina.
Ilustrasi kondisi Ukraina. /Pixabay/SamuelFrancisJohnson Pixabay/SamuelFrancisJohnson

PIKIRAN RAKYAT - Ukraina memberikan reaksi skeptis terhadap janji Rusia dalam negosiasi yang berlangsung pada Selasa, 29 Maret 2022.

Dalam negosiasi tersebut, Rusia berjanji akan mengurangi operasi militer di sekitar Kyiv dan kota lain.
 
Hal itu adalah karena beberapa negara barat mengharapkan Moskow untuk mengintensifkan serangannya di bagian lain Ukraina.
 
Pembicaraan tersebut berlangsung di sebuah istana Istanbul setelah lebih dari sebulan terjadinya serangan terbesar terhadap negara Eropa sejak Perang Dunia II tersebut.
 
 
Invasi telah dihentikan di sebagian besar front berkat perlawanan keras dari pasukan Ukraina yang telah merebut kembali wilayah mereka, bahkan ketika warga sipil terjebak di kota-kota yang terkepung.

"Guna meningkatkan rasa saling percaya dan menciptakan kondisi yang diperlukan untuk negosiasi lebih lanjut dan mencapai tujuan akhir untuk menyetujui dan menandatangani perjanjian. Keputusan dibuat untuk secara radikal, dengan margin besar, mengurangi aktivitas militer di arah Kyiv dan Chernihiv," tutur Wakil Menteri Pertahanan Rusia Alexander Fomin kepada wartawan, Selasa, 29 Maret 2022.

 
Akan tetapi, dia tidak menyebutkan daerah lain yang telah diliputi pertempuran sengit, termasuk di sekitar Mariupol di tenggara, Sumy dan Kharkiv di timur, serta Kherson dan Mykolaiv di selatan.
 
Oleh karena itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menunjukkan sikap skeptis terhadap pernyataan Rusia.
 
 
Dia menegaskan bahwa rakyatnya bukanlah orang yang naif dan telah belajar dari invasi Rusia ini.

"Ukraina bukan orang yang naif," kata Volodymyr Zelenskiy.

"Ukraina telah belajar selama 34 hari invasi ini, dan selama delapan tahun terakhir perang di Donbass, bahwa satu-satunya hal yang dapat mereka percayai adalah hasil yang konkret," tuturnya menambahkan, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Reuters, Rabu, 30 Maret 2022.

 
Sementara itu, beberapa analis mencatat bahwa janji Rusia untuk mengurangi pertempuran sebagian besar mencakup daerah-daerah yang gagal dikuasai.
 

Staf umum angkatan bersenjata Ukraina mengatakan janji Rusia untuk membatasi operasi militer di beberapa daerah "mungkin rotasi unit individu dan bertujuan untuk menyesatkan".***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat