PIKIRAN RAKYAT - Arab Saudi sambut hangat proposal gencatan senjata yang diajukan oleh Utusan Khusus PBB Hans Grundberg, pada Kamis, 31 Maret 2022.
Grundberg mengatakan, dirinya terlibat dengan pihak-pihak yang bertikai. Ia berada di antara Yaman Arab Saudi.
Pertemuannya kemarin menghimpun Kepala Negosiator Houthi di Muscat dan Perdana Menteri Pemerintah yang didukung Saudi di Riyadh.
Bukan hanya membahas gencatan senjata, Riyadh juga berdiskusi soal langkah-langkah kemanusiaan untuk memudahkan kebebasan pergerakan individu dan komoditas penting di Yaman.
Baca Juga: Ukraina Tegas Mencari Jaminan Keamanan Lebih Kuat dari NATO
Perang antara kedua negara tersebut terjadi saat koalisi pimpinan Saudi memerangi Houthi yang bersekutu dengan Iran, tepatnya sejak tujuh tahun lalu.
Untuk mencapai penurunan skala ketegangan di bulan suci Ramadhan, akhir pekan ini PBB berinisiatif memberi usulan untuk gencatan senjata.
Jauh berbeda dari reaksi Houthi Yaman yang cenderung marah, Arab Saudi mengaku senang dan mendukung usulan PBB untuk mengistirahatkan konflik sejenak.
Baca Juga: Pembayaran Rubel dalam Transaksi Gas Rusia Jatuh Tempo, AS dan Eropa Tersandung Sanksi Sendiri
"Kami menanggapi secara positif gencatan senjatanya dan kami mendukung proposal [PBB} itu," kata seorang pejabat senior Arab Saudi, sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Reuters, Jumat 1 April 2022.