kievskiy.org

Rusia Terancam Gagal Bayar Utang, Kini Dihadapkan Sanksi

Presiden Rusia, Vladimir Putin
Presiden Rusia, Vladimir Putin /Pixabay/Victoria Borodinova

PIKIRAN RAKYAT - Pembayaran obligasi pemerintah terbaru Rusia telah dihentikan. Juru Bicara Departemen Keuangan Amerika Serikat (AS) mengatakan negara itu berpotensi default atau gagal bayar utang.

Pembayaran kupon obligasi negara terbaru belum mendapat otorisasi dari Departemen Keuangan AS untuk diproses oleh bank koresponden JPMorgan (JPM.N).

Berdasarkan laporan Departemen Keuangan AS, pembayaran atas obligasi tersebut jatuh tempo pada tahun 2022 dan 2042.

Bank koresponden bertugas memproses pembayaran kupon dari Rusia, untuk kemudian mengirimkannya ke agen pembayaran dan didistribusikan ke pemegang obligasi di luar negeri.

Baca Juga: Ikatan Cinta 5 April 2022: Satu-persatu Tinggalkan Pondok Pelita, Hidup Andin dan Al Berakhir Melarat?

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Reuters, Selasa, 5 April 2022, sebelumnya pembayaran kupon obligasi negara itu telah diproses.

Namun, Departemen Keuangan AS mengkonfirmasi bahwa terdapat pembayaran tertentu yang tidak lagi diizinkan.

Mulai saat ini, per 4 April 2022, Departemen Keuangan AS tidak akan mengizinkan pembayaran utang dolar dilakukan dari rekening pemerintah Rusia di lembaga keuangan AS.

Baca Juga: Polda Metro Jaya Bongkar Praktik Prostitusi Online di Jakarta Barat, 9 Anak Diamankan

"Hari ini adalah batas waktu bagi Rusia untuk melakukan pembayaran utang lagi. Rusia harus memilih antara menguras sisa cadangan dolar, pendapatan baru yang masuk, atau gagal bayar," ujarnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat