kievskiy.org

Politisi Inggris Heran, Luka-Luka di Mayat Korban Pembantaian Bucha Tidak Membuat Lalat Tertarik

Seorang laki-laki berdiri di antara makan korban sipil di Bucha.
Seorang laki-laki berdiri di antara makan korban sipil di Bucha. /Reuters/Vladislav Musiienko

PIKIRAN RAKYAT - Militer Rusia dituding menjadi aktor dalam 'pembantaian' di Bucha, Ukraina.

Akan tetapi, analis Barat memberi pernyataan yang justru berlawanan dengan sikap pemerintahannya dalam memandang kasus Bucha ini.

Politisi Inggris yang mewakili Inggris Barat Laut sebagai anggota Parlemen Eropa dari 2009 hingga 2014, Nick Griffin, justru mendesak polisi Ukraina memberikan video secara terperinci.

Dia yakin jika Bucha memiliki fasilitas kamera CCTV yang baik, sama seperti pada 31 Maret 2022, di mana Wali Kota Bucha, Anatoliy Fedoruk mengkonfirmasi dalam pesan video bahwa tidak ada prajurit Rusia di kota itu.

Baca Juga: Tragedi Pembunuhan Massal di Kota Bucha Ukraina, Presiden Prancis Desak Sanksi Baru untuk Rusia

Apalagi dia melihat tanda ban yang kontra dengan narasi yang disebar media Barat dan AS.

"Ini cocok dengan detail ban lengan putih pada begitu banyak mayat di jalan dan ditemukan terikat dan disiksa di ruang bawah tanah," kata Griffin.

"Semuanya mengarah pada pelaku sebenarnya dari kejahatan perang yang mengerikan ini sebagai pasukan Ukraina," kata dia.

Dia menjelaskan, pembunuhan itu dilakukan sekitar 48 jam setelah pasukan Rusia dikerahkan keluar dari daerah itu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat