kievskiy.org

Beredarnya Video Mayat Bergelimpangan di Bucha, Rusia Deteksi Tanda-tanda Pemalsuan

Menurut Juru Bicara Presiden Rusia, Dmitry Peskov,  video mayat yang bergelimpangan di Bucha adalah bohong.
Menurut Juru Bicara Presiden Rusia, Dmitry Peskov, video mayat yang bergelimpangan di Bucha adalah bohong. /Reuters/Kacper Pempel

PIKIRAN RAKYAT – Rusia didorong mundur karena adanya reaksi global yang mengatakan bahwa terlihat pembunuhan yang disengaja terhadap warga sipil di Ukraina di wilayah Utara Kiev.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengatakan dalam pidato videonya bahwa ratusan orang terbunuh, disiksa, dan dieksekusi oleh sekelompok orang yang disebutnya pembunuh.

“Ratusan orang terbunuh, disiksa, dieksekusi warga sipil. Mayat di jalanan, daerah jebakan. Bahkan mayat orang mati dijebak. Kejahatan terkonsentrasi telah mengunjungi tanah kita. Pembunuh, algojo, pemerkosa, perampok yang memanggil,” ucap Zelensky.

Menurut Juru Bicara Presiden Rusia, Dmitry Peskov, video yang ia lihat belum terbukti akurat, karena Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Rusia mendeteksi tanda-tanda pemalsuan video dan berbagai pemalsuan lainnya.

Baca Juga: Politisi Inggris Heran, Luka-Luka di Mayat Korban Pembantaian Bucha Tidak Membuat Lalat Tertarik

“Informasi ini harus benar-benar diperhatikan. Dari apa yang kami lihat, materi video tidak dapat dipercaya, karena spesialis kami dari Kementerian Pertahanan mendeteksi tanda-tanda pemalsuan video dan pemalsuan lainnya,” ucap Peskov.

Ia menambahkan bahwa fakta dari kronologi peristiwa tersebut tidak mendukung kredibilitas. Kemudian ia berharap kepada para pemimpin dunia untuk tidak terburu-buru memberikan tuduhan yang tidak berdasar.

“Kami akan meminta banyak pemimpin dunia untuk tidak terburu-buru dengan pernyataan, tuduhan yang tidak berdasar,” ujar Peskov dikutip Pikiran-Rakyat.com dalam ABC News.

Di sisi lain, Perdana Menteri Polandia, Mateusz Morawiecki mengatakan bahwa pembatanian yang dilakukan oleh Rusia bisa disebut sebagai kejahatan genosida.

“Pembantaian berdarah yang dilakukan oleh Rusia, oleh tentara Rusia, pantas disebut dengan nama mereka. Ini adalah genosida dan kejahatan ini harus diadili sebagai kejahatan genosida,” ucap Mateusz.

Ia mengatakan bahwa jika seseorang melihat kejahatan mengerikan yang dilakukan terhadap perempuan, anak-anak, dan seluruh keluarga, seharusnya teriakan kita bisa lebih keras.

Baca Juga: Ingin Akhiri Kekacauan, Presiden Ukraina Sebut Tak Ada Opsi Lain Kecuali Negosiasi

Mateusz juga menambahkan bahwa Rusia melakukan kejahatan genosida terhadap tempat-tempat yang akan kita ingat sepanjang hidup kita yaitu, Bucha, Irpin, Hostomel, dan Motyzhyn.

Presiden AS Joe Biden turut berbicara kepada wartawan terkait peristiwa tersebut, menurutnya pihaknya harus terus menyediakan senjata yang dibutuhkan Ukraina untuk melanjutkan pertempuran.

Biden menyebut bahwa Rusia sebagai penjahat perang, dan apa yang terjadi di Bucha menurutnya sungguh keterlaluan.

“Anda mungkin ingat saya dikritik karena menyebut Putin sebagai penjahat perang. Sebenarnya, kita melihat apa yang terjadi di Bucha. Ini menjamin dia adalah penjahat perang,” ucap Biden.

“Kita harus terus menyediakan senjata yang dibutuhkan Ukraina untuk melanjutkan pertempuran. Dan kita harus mengumpulkan semua detailnya, jadi ini bisa menjadi pengadilan kejahatan perang yang sebenarnya. Orang ini brutal, dan apa yang terjadi di Bucha sungguh keterlaluan,” ucap Presiden Amerika Serikat.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat