PIKIRAN RAKYAT - Palestina ikut terkena imbas invasi Rusia ke Ukraina. Pasalnya, rekonstruksi Jalur Gaza terpaksa ditunda akibat kenaikan harga dan penundaan impor.
Jalur Gaza, daerah yang berada di bawah pengepungan ketat Israel sejak tahun 2007, menjadi permasalahan Palestina selama bertahun-tahun.
Rekonstruksi Jalur Gaza awalnya memperkirakan akan menghabiskan sebanyak 400 juta dolar AS, akan tetapi setelah serangan Rusia terhadap Ukraina hal tersebut menjadi masalah besar.
Kementerian Perumahan dan Pekerjaan Umum Palestina dan Serikat Kontraktor Palestina (PCU) akan mengadakan diskusi dengan para donor, untuk menemukan solusi atas krisis tersebut.
Baca Juga: Ingin Akhiri Kekacauan, Presiden Ukraina Sebut Tak Ada Opsi Lain Kecuali Negosiasi
Wakil sekretaris di kementerian, Naji Sarhan, mengatakan kepada outlet yang berbasis di London bahwa belum ada tanda awal untuk rekonstruksi, karena apa yang dia gambarkan sebagai halangan dari kondisi pembiayaan.
Otoritas Penyeberangan Gaza menegaskan bahwa, Impor semen dari Mesir telah menurun lebih dari 70 persen sejak 10 Maret.
Berdasarkan tulisan Adam Khalil untuk Middle East Eye, mengatakan faktor-faktor yang menunda rekonstruksi dilihat dari berbagai peran.
Baca Juga: Komedian M Disebut Beli Video Asusila dan Foto Dea OnlyFans, Berapa Harganya?