kievskiy.org

China Mulai Rasakan Apa yang Dialami Rusia, Kecam AS yang Suplai Taiwan dengan Rudal Patriot

Ilustrasi bendera Taiwan (kiri) dan bendera China (kanan).
Ilustrasi bendera Taiwan (kiri) dan bendera China (kanan). /Kolase foto Pixabay/Chickenonline

PIKIRAN RAKYAT - Apa yang dialami Rusia sepertinya kini dirasakan China. Amerika Serikat tak mampu dibendung dalam pengiriman rudal ke Taiwan.

Hal itu sama seperti sebelum terjadinya perang Rusia dan Ukraina. AS getol mengirim senjata ke Ukraina sambil menjanjikan keanggotaan NATO.

Tingkah AS ini membuat Rusia marah besar lantaran menilai akan membahayakan kedaulatan mereka.

Sementara Ukraina merasa siap mengimbangi perang Rusia lantaran mendapat dukungan AS dan Barat.

Baca Juga: Rusia Ancam Anggota PBB Jadi Negara 'Tidak Bersahabat' jika Bersuara Abstain Atas Desakan AS

Sejak Rusia memulai operasi khusus di Ukraina pada 24 Februari 2022, para pemimpin Amerika telah menyerukan untuk memperkuat pertahanan Taiwan, mengklaim China dapat segera meluncurkan invasi ke pulau otonom itu.

Menentang provokasi AS di Taiwan, Beijing mengatakan kedua situasi itu sama sekali tidak serupa. China masih menganggap jika Taiwan adalah bagian dari negaranya.

Departemen Luar Negeri AS mengesahkan penjualan peralatan Sistem Pertahanan Udara Patriot senilai 95 juta dolar (Rp1,3 triliun) ke Taiwan pada Selasa, 5 April 2022.

“Kantor Perwakilan Ekonomi dan Budaya Taipei di Amerika Serikat (TECRO) telah meminta untuk membeli dukungan Bantuan Teknis Kontraktor yang terdiri dari pelatihan, perencanaan, penempatan, penyebaran, pengoperasian, pemeliharaan, dan pemeliharaan Sistem Pertahanan Udara Patriot, peralatan terkait, dan elemen pendukung logistik; serta Peralatan Pendukung Darat Patriot, suku cadang, dan bahan habis pakai yang diperlukan untuk mendukung kegiatan Bantuan Teknis,” kata Badan Kerjasama Keamanan Pertahanan AS (DSCA) dalam pemberitahuan kepada Kongres.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat