PIKIRAN RAKYAT - Seorang analis Amerika Serikat (AS), Scott Ritter untuk mengungkap pembantaian di Bucha cukup dengan pengakuan dari Rusia.
Scott Ritter mengatakan, Rusia harus mengakui terlebih dahulu terjadi pembunuhan sipil secara massa di Bucha.
Dari data akan ada penyelidikan resmi, termasuk akan dipelajari mengenai kronis peristiwa tersebut.
Scott Ritter yakin, tubuh-tubuh mayat yang ditemukan tewas masih "segar", mengindikasikan mereka baru dieksekusi atas nama negara.
Dalam hal ini, Scott Ritter menduga yang memiliki kekuatan dan kekuasaan di sana yang mengeksekusi sipil-sipil yang mengenakan ban putih yang diduga "melayani" tentara Rusia selama menguasai Bucha.
"Orang-orang di kota Bucha dekat Kiev tewas di tangan militer Ukraina," kata Scott Ritter, seorang analis militer Amerika dan mantan inspektur senjata PBB di Irak.
Dia mengutip pernyataan militer Rusia bahwa mereka menduduki Bucha selama beberapa minggu dan memiliki hubungan baik dengan penduduk setempat.
"Mereka memiliki semacam barter. Mereka menukar jatah kering mereka dengan makanan. Penduduk Bucha memberi mereka telur, susu, keju, dan Rusia memberi jatah kering, tepung, garam, gula, daging. Lalu setelah itu Rusia pergi," katanya.