PIKIRAN RAKYAT - Puluhan perusahaan China telah membuat perangkat lunak atau software yang menggunakan sistem kecerdasan buatan untuk menyortir data tentang penduduk di negaranya.
Hal tersebut dilakukan di tengah permintaan tinggi dari pihak berwenang yang ingin meningkatkan kemampuan alat pengawasan mereka.
Berdasarkan lebih dari 50 dokumen yang tersedia untuk umum, lusinan perusahaan di China selama 4 tahun terakhir telah membeli software semacam itu.
Software atau aplikasi tersebut dikenal dengan nama 'One Person, One File'.
Baca Juga: Shanghai Jadi Hotspot Covid-19 di China, Beredar Video Pengumuman Unik dari Petugas Kesehatan
Teknologi pada software tersebut tidak hanya mengumpulkan data penduduk. Melainkan juga menyerahkannya kepada orang-orang untuk mengaturnya.
"Sistem memiliki kemampuan untuk belajar secara mandiri dan dapat mengoptimalkan akurasi pembuatan file seiring dengan bertambahnya jumlah data," kata departemen keamanan publik Henan dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Reuters pada Jumat, 8 April 2022.
Menurut mereka, software tersebut bisa mendeteksi wajah dengan akurat meski resolusinya rendah.
"(Wajah yang) sebagian diblokir, bertopeng, atau memakai kacamata, dan potret beresolusi rendah juga dapat diarsipkan secara relatif akurat," katanya.