PIKIRAN RAKYAT - Serangan rudal yang menewaskan sedikitnya 52 orang di stasiun kereta api di Kramatorsk, di wilayah timur Donetsk, Ukraina.
Serangan terjadi ketika kereta api dipenuhi penumpang wanita, anak-anak, dan orang tua yang melarikan diri dari ancaman Rusia di timur.
Wali kota setempat itu memperkirakan sekitar 4.000 orang berkumpul di sana pada saat rudal diluncurkan.
Presiden Volodymyr Zelenskiy menyebut serangan di Kramatorsk sebagai serangan yang disengaja Rusia terhadap warga sipil.
Baca Juga: Azka Corbuzier Siap Duel Tinju Lawan Paris Pernandes 'Salam dari Binjai', Siapa yang Bakal Menang?
Serangan bertepatan dengan waktu kunjungan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen di Kiev, untuk menunjukkan solidaritas dan mempercepat proses keanggotaan Ukraina di Uni Eropa (UE).
"Kami mengharapkan tanggapan global yang tegas terhadap kejahatan perang ini," kata Zelenskiy melalui video, sebagaimana dilansir Pikiran-Rakyat.com dari Reuters, Sabtu, 9 April 2022.
"Setiap kali anda menunda pengiriman senjata ke Ukraina, penolakan apa pun, berarti anda ingin membantu kepemimpinan Rusia lebih dari kita," katanya lagi.
Baca Juga: Lawan Granada, Dua Gol Terakhir Selamatkan Sevilla dari Kekalahan
Gubernur Regional, Pavlo Kyrylenko mengatakan, serangan berasal dari rudal balistik jarak pendek Tochka U yang berisi munisi tandan.