kievskiy.org

Kesaksian Jurnalis Belanda di Ukraina, Rusia Banyak Difitnah oleh Narasi Barat

Jurnalis wanita asal Belanda mengungkap keresahannya saat meliput konlik di Ukraina.
Jurnalis wanita asal Belanda mengungkap keresahannya saat meliput konlik di Ukraina. /Reuters/Zohra Bensemra

PIKIRAN RAKYAT - Sonja van den Ende, seorang jurnalis dari Rotterdam, Belanda, mencoba menyajikan pikiran berdasarkan pengalaman empirisnya saat berada di Donbass, tempat pertempuran sengit milisi Ukraina pro-Rusia dengan Batalyon Azov Neo-Nazi.

Sonja van den Ende melihat Amerika Serikat (AS) dan Barat terus berusaha menyalahkan Rusia atas semua kerusakan yang ditimbulkan di desa-desa dan kota-kota Ukraina.

Namun, dia mengatakan, sebagian besar kehancuran di wilayah sipil disebabkan oleh mundurnya tentara Ukraina dan formasi neo-Nazi Batalyon Azov yang terkenal kejam.

Menurutnya, saat mereka terdesak kemudian bersembunyi di permukiman, mereka menjadikan warga mereka tameng hidup.

Baca Juga: Link Nonton Wedding Agreement The Series Episode 1-10, Lengkap dengan Jadwal Tayang

Di balik persembunyian itu, mereka melakukan provokasi dan serangan pada militer Rusia.

Target mereka adalah militer Rusia membalas serangan mereka dengan memakai berbagai jenis senjata.

Selain menggunakan fasilitas sipil sebagai tameng, militer Ukraina dilaporkan menembaki posisi yang mereka tinggalkan dan menyerahkannya kepada pasukan Rusia.

Untuk mengilustrasikan maksudnya, Sonja van den Ende menggambarkan penembakan sebuah rumah sakit di Volnovakha, Republik Rakyat Donetsk.

Baca Juga: Teriakan 'Hei Mahasiswa Minyak!' Menggema Saat Demonstrasi Bogor Menggugat Istana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat