kievskiy.org

Tahanan Perang Rusia Disiksa Tentara Ukraina, Moskow Tanya Kenapa Barat dan PBB Tidak Bereaksi

Rusia mendesak PBB untuk melakukan investigasi terkait pembantaian ratusan warga sipil di Kota Bucha, Ukraina.
Rusia mendesak PBB untuk melakukan investigasi terkait pembantaian ratusan warga sipil di Kota Bucha, Ukraina. /REUTERS/Zohra Bensemra


PIKIRAN RAKYAT - Pejabat Rusia mengklaim kaum nasionalis tentara Ukraina secara brutal memukuli dan menyiksa tentara dan perwira intelijen Rusia yang menjadi tahanan perang.

Pada Maret 2022, muncul sebuah cuplikan video yang memperlihatkan tentara Rusia ditembak di kaki. Insiden ini dilaporkan terjadi di salah satu pangkalan militer Ukraina di Kharkov, seperti dikutip dari Sputnik News, Sabtu, 9 April 2022.

Komite Investigasi Rusia, Alexander Bastrykin kemudian memerintahkan penyelidikan atas semua perlakuan brutal terhadap tentara Rusia di yang ditahan Ukraina.

Baca Juga: Viral Polisi Wanita Geram Saat Interogasi Pelaku Pencabulan Anak Kandung Usia 7 Tahun: Gemetar Tanganku

Sementara itu, Direktur Pusat Manajemen Pertahanan Nasional Rusia, Kol. Jenderal Mikhail Mizintsev mengatakan negara-negara Barat, organisasi internasional termasuk PBB tidak bereaksi terhadap pelanggaran kemanusiaan yang dilakukan tentara Ukraina.

"Negara-negara yang disebut 'Barat beradab', PBB, OSCE, Komite Palang Merah Internasional dan organisasi hak asasi manusia internasional lainnya sejauh ini tidak bereaksi terhadap pernyataan pihak Rusia tentang penyiksaan dan kekejaman yang mengerikan terhadap tawanan perang Rusia," kata Mizinstsev.

"Ini menunjukkan ketidakpedulian sepenuhnya terhadap masalah kemanusiaan yang diangkat oleh Rusia," kata dia.

Baca Juga: Kabar Gembira, Arab Saudi Umumkan Siap Terima 1 Juta Jemaah Haji Tahun 2022

Rusia kata Mizintsev, memperingatkan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menyerukan penyelidikan atas semua laporan kejahatan perang di Ukraina.

"(Mereka) secara munafik menolak untuk mengomentari rekaman video yang menunjukkan pembunuhan tawanan perang Rusia oleh kaum nasionalis Ukraina," katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat