kievskiy.org

Rusia: Jika Harus Membunuh Sipil, dari Awal Ukraina Sudah Rata Tanah

Ilustrasi tentara Rusia - Seorang dokter ahli bedah asal Ukraina memberikan klaim bahwa Rusia mengisi mainan anak-anak dengan bahan peledak.
Ilustrasi tentara Rusia - Seorang dokter ahli bedah asal Ukraina memberikan klaim bahwa Rusia mengisi mainan anak-anak dengan bahan peledak. /Reuters/Didor Sadulloev

PIKIRAN RAKYAT - Pemangku kekuasaan saling tuding atas jatuhnya banyak korban jiwa sipil dalam invasi Rusia ke Ukraina.

Serangkaian kejadian memilukan, bahkan bisa disebut sebagai pembantaian terjadi dengan meninggalkan pertanyaan siapa pelaku kejahatan perang yang sebenarnya.

Ukraina sebagai negara yang dijadikan target operasi khusus militer, menuding jika Rusia yang melakukan rentetan pembantaian warga negaranya.

Dengan memiliki bukti dan menguasai narasi media, Ukraina untuk saat ini berhasil membingkai jika negaranya sebagai yang terjajah dan rakyatnya menjadi korban pembantaian.

Baca Juga: Ukraina Diduga Bantai Warganya di Bucha, Atur Skenario agar Rusia Disalahkan

Akan tetapi, hal sama juga dilakukan Rusia terkait pembunuhan massal di Ukraina.

Militer dan pemerintah Rusia menolak tegas yang bertanggung jawab atas pembunuhan sipil. Mereka mengatakan, jika benar-benar Rusia melakukan pembantaian sipil, sudah dari awal Ukraina rata dengan tanah.

Rusia menuding Kiev merencanakan provokasi dengan pembunuhan massal warga sipil untuk menuduh pasukan Rusia.

Kabar terbaru, pihak Ukraina berencana merekam video palsu tentang pencarian tempat pemakaman massal warga sipil yang diduga dibunuh oleh pasukan Rusia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat