kievskiy.org

China Beri Peringatan Usai AS Minta Staf non-Darurat Tinggalkan Shanghai: Berhenti Merendahkan

Ilustrasi bendera China.
Ilustrasi bendera China. /Pixabay/padrinan Pixabay/padrinan

PIKIRAN RAKYAT - China langsung merilis pernyataan balasan usai AS meminta seluruh pegawai Kedubes non-darurat untuk meninggalkan kantor di Shanghai, seiring kasus Covid-19 yang terus melonjak.

China menilai AS sengaja menggunakan Covid-19 sebagai alat politisasi, salah satunya lewat perintah yang meminta pegawai pemerintah non-darurat meninggalkan kantor di Shanghai.

Lebih lanjut, China dengan tegas meminta AS berhenti merendahkan kebijakan pengendalian Covid-19 di Shanghai, yang mana ditunjukan lewat perintah yang meminta pegawai pemerintah non-darurat meninggalkan kantor di Shanghai.

Adapun pernyataan balasan China keluar setelah Departemen Luar Negeri AS memerintahkan pegawai pemerintah non-darurat untuk pergi meninggalkan Shanghai yang tengah terkunci berminggu-minggu karena lonjakan kasus Covid-19.

Baca Juga: Negosiasi Rusia-Ukraina Terus Gagal, Pakar China: Ini akan Jadi Konflik dengan NATO

"Yang terbaik bagi karyawan kami dan keluarga mereka untuk dikurangi jumlahnya dan operasi kami diperkecil karena kami menghadapi perubahan keadaan di lapangan," kata juru bicara Kedutaan Besar AS dalam sebuah pernyataan, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari NBC News.

Bahkan, analis AS juga memperingatkan agar tidak pergi ke Shanghai karena lonjakan kasus Covid-19 dapat menimbulkan risiko terpisah antar anggota keluarga, seperti anak-anak yang terinfeksi dikirim ke fasilitas isolasi tanpa orang tua.

Disampaikan Zhao Lijian selaku juru bicara Kementerian Luar Negeri China, keputusan evakuasi AS terhadap staf di konsulat jenderal di Shanghai adalah sepenuhnya dari Washington sendiri.

Namun bagi Zhao, kebijakan pengendalian kasus Covid-19 di China masih efektif, termasuk Shanghai yang akan kembali bebas dari epidemi itu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat