PIKIRAN RAKYAT - Pemimpin sayap kanan dan calon Presiden Prancis, Marine Le Pen mendukung hubungan yang lebih erat antara aliansi NATO dan Rusia. Le Pen berjanji akan mendukung jika terpilih menjadi Presiden Prancis.
Le Pen menekankan harus ada penyesuaian hubungan strategis antara NATO dan Rusia setelah terjadinya invasi di Ukraina.
"Kita harus bertanya tentang peran aliansi setelah berakhirnya Pakta Warsawa," katanya kepada wartawan, dikutip dari Aljazeera, Kamis, 14 April 2022.
Baca Juga: Kapal Perang Moskva Rusia Dihantam Rudal Ukraina di Laut Hitam, Alami Kerusakan Parah
Pakta Warsawa meruapakan aliansi militer pimpinan Rusia yang mengelompokkan negara-negara blok Uni Soviet.
Kemenangan Marine Le Pen dalam Pemilu Prancis akan menggema di seluruh Eropa. Namun, Le Pen sejak lama telah menyatakan kekagumannya kepada Presiden Rusia Vladimir Putin.
Sebelumnya, Le Pen menghadapi kritik keras karena secara terang-terangan menyatakan bahwa Rusia tidak menginvasi Krimea pada tahun 2014.
Kepada media internasional, Marine Le Pen menyatakan berkeinginan menjernihkan 'kesalahpahaman' tentang kebijakan luar negeri Prancis.
Baca Juga: Biaya Haji 2022 Ditetapkan: Simak Alur Pendaftaran dan Keberangkatan, Biaya Rp0 Rupiah
"Prancis bukan negara tengah tetapi kekuatan besar yang diperhitungkan," katanya.