PIKIRAN RAKYAT – Departemen Pertahanan AS terus memantau Rusia setelah tuduhan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky terkait penggunaan nuklir taktis.
Presiden Ukraina mengklaim Moskow dapat menggunakan senjata nuklir taktis dalam operasi militernya di Ukraina pada Jumat 15 April 2022.
Terkait isu tersebut, AS melalui Pentagon berkomentar bahwa mereka tidak perlu mengubah sikap Amerika yang ada saat ini.
Dilansir dari RT news pada hari Rabu, 20 April 2022, Sekretaris Pers Pentagon, John Kirby mengatakan bahwa AS terus memantau ancaman nuklir Rusia sebagaimana yang diklaim Ukraina.
Baca Juga: Senjata Israel Terlihat Digunakan Pasukan Neo-Nazi Ukraina untuk Melawan Rusia
Terlebih dengan pernyataan yang dibuat oleh Presiden Vladimir Putin pada Februari lalu, yang memperingatkan negara mana pun yang ikut campur dalam operasi militer mereka akan menerima konsekuensi yang tidak pernah dialami dalam sejarah mana pun.
Pernyataan tersebut ditafsirkan oleh para pengamat sebagai ancaman Putin untuk menggunakan senjata nuklir.
Pada saat itu juga Rusia memerintahkan senjata nuklir yang dimilikinya dalam mode siaga tingkat tinggi sebagai respon adanya sinyal permusuhan dari negara-negara NATO.
"Mengingat apa yang terjadi di Ukraina, dan tentu saja mengingat retorika awal, kami secara aktif memantau setiap hari," kata Kirby.