kievskiy.org

Pakar China Sorot Aksi Walkout AS dalam Pertemuan G20 karena Rusia: Mentalitas Perang Dingin

Ilustrasi bendera Amerika Serikat (AS) dan Rusia.
Ilustrasi bendera Amerika Serikat (AS) dan Rusia. /Reuters/Dado Ruvic

PIKIRAN RAKYAT - Aksi walkout Amerika Serikat (AS) dalam pertemuan G20 pada Kamis, 21 April 2022 kemarin, kini mendapat sorotan dari para pakar China.

AS, sejak invasi Rusia ke Ukraina, terus berupaya meluncurkan berbagai sanksi, termasuk larangan Moskow untuk hadir dalam pertemuan G20, sehingga ini menjadi sorotan menarik untuk para pakar China.

Sedianya pertemuan G20 secara virtual telah digelar oleh Indonesia, meski diwarnai aksi walkout AS, Inggris, dan Kanada yang menolak kehadiran wakil Rusia hingga hal ini disorot oleh para pakar China.

Menurut para pakar China, AS dan sekutunya sedang menggunakan berbagai cara untuk meningkatkan tekanan pada Rusia, termasuk melakukan aksi walkout dalam pertemuan G20.

Baca Juga: Densus 88 Sebut NII Akan Kudeta Jokowi Pakai Golok, Kekuasaan Dianggap Sedang Menggoda

Disebutkan bahwa aksi walkout AS dalam pertemuan G20 sebagai bentuk protes terhadap invasi Rusia yang masih berlangsung di Ukraina.

Namun bagi para pakar China, langkah AS ini disebut sebagai taktik untuk mengalihkan perhatian rakyat dari masalah dalam negeri menuju musuh imajiner negara lain, Rusia dan negara yang ramah pada Rusia.

Dalam pertemuan G20 itu, Menteri Keuangan China Liu Kun mengatakan negaranya menentang diskusi dipengaruhi politisasi, yang mana harusnya hanya fokus membahas masalah ekonomi global.

"Tujuan awal G20 adalah untuk menyelesaikan krisis. Tapi sekarang menjadi panggung untuk menampilkan mentalitas Perang Dingin. AS benar-benar menghancurkan dasar-dasar mekanisme G20," ujar Dong Shaopeng, seorang penasihat ahli untuk China Securities Regulatory Commission, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Global Times.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat