kievskiy.org

AS Temui Uni Eropa untuk Bahas Hubungan China-Rusia, Pakar: Berhenti Sebarkan Disinformasi

Bendera Uni Eropa.
Bendera Uni Eropa. /Unsplash/Christian Lue Unsplash/Christian Lue

PIKIRAN RAKYAT - Di tengah invasi Rusia ke Ukraina, AS dilaporkan akan bertemu dengan mitra Uni Eropa untuk membahas hal-hal yang berkaitan dengan China.

Lebih lanjut, juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price menyebut rencana bertemu mitra Uni Eropa ini, sebagai tindakan pemantauan terhadap hubungan China-Rusia.

Untuk tindakan AS ini, para pakar China memberi analisis menarik, menyebut Washington tidak akan berhasil merusak hubungan China dan Uni Eropa, apalagi dengan mengaitkan konflik Rusia-Ukraina.

Sebelum itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Wang Wenbin telah memberi tanggapan atas tindakan AS sebagai disinformasi.

Baca Juga: Uni Eropa Ingin Keluarkan Sanksi Minyak Rusia, OPEC Beri Peringatan Soal Pasokan Jatuh ke Titik Terburuk

Wang mengatakan AS sedang membuat tuduhan yang salah tentang China berkomplot dalam invasi Rusia ke Ukraina hingga Rusia meminta peralatan militer dari China.

"Ketika negara-negara Eropa membayar harga yang mahal untuk konflik tersebut, para pedagang senjata Amerika dan perusahaan minyak dan gas telah menghasilkan banyak uang. Ini bukan disinformasi," ungkap Wang Wenbin memberi tanggapan, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Global Times.

Ditambahkan Wang sebagai peringatan, AS diminta berhenti menyebar disinformasi yang mencoreng China, terutama terkait konflik Rusia-Ukraina.

"AS harus berhenti menyebarkan disinformasi untuk mencoreng China, menghadapi dan merenungkan tanggung jawabnya dalam konflik Rusia-Ukraina, dan bekerja dengan komunitas internasional untuk memfasilitasi resolusi politik awal krisis Ukraina, daripada membiarkan Eropa dan seluruh dunia membayar harga yang lebih mahal untuk agenda egoisnya," kata Wang menjelaskan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat